Ada yang mengelompokkan jenis batu permata menjadi : Batu Permata, Batu Aji, Batu Permata Sintetik dan Batu Permata Imitasi.
Terkait dengan judl tulisan ini, Batu Jabar Jut (Jabar Jad) nampaknya tidak bisa menghindari pembahasan batu aji, karena refernsi yang ada menyebutkan bahwa batu jabar jud berasal dari Makah, dan identik dengan karomah dan lain sebaginya.
Karena saya bukan ahlinya membahas hal-hal semacam ini, maka saya mencoba mencari referensi terkait dengan aspek fisik sebuah batu.
Batu Batu Jabar Jud (Jabar Jad), masih dikelompokkan dalam batu akik.
Tidak banyak referensi yang saya dapat tentang Batu Jabar Jut (Jabar Jad).
Mungkin pengunjung blog ini mempunyai referensi tentang Batu Jabar Jut (Jabar Jad) silahkan menambahkan informasi di kolom komentar.
Bahkan batu yang ditawarkan saya tadi siang itu oleh penjualnya ketika saya tanya batu apa?, jawaban yang saya peroleh hanya "Batu Merah, silahkan didiskusikan dengan teman-teman yang mengerti batu permata".
Sesaat kemudian, saya mencoba membuka diskusi, " kalau saya lihat ini batu, yang jelas meskipun warnanya merah tentu bukan batu ruby (safir merah)".
Yang lain menimpali kalau ini, "batu bukan masakan (sintetik)", dan disambung dengan yang lain, lebih spesifik, " ini batu jabar jud, cuma permukaannya di proses (dilapisi dengan, entah apa.... sehingga permukaannya menjadi halus dan mengkilat", demikian seorang teman menilai cincin perak dengan lapisan emas yang mulai agak memudar seperti tampak pada gambar di atas dengan menyebutnya sebagai Batu Jabar Jud (Jabar Jad).
"Apa itu Batu Jabar Jud (Jabar Jad) ", tanya saya, nama yang baru saja masuk dalam gendang telinga saya ini.
Yang lain menimpali kalau, "Itu termasuk dalam kategori batu akik" dari Mekah, tapi tidak jarang barang yang di beli di mekah itu barang dari Indonesia dan dibeli oleh orang Indonesia, dan menyebutnya batu dari mekah (Saudi Arabia).
Sedikit referensi saya dapat, dan beberapa waktu kemudian, saya coba tujukkan pada teman yang lain, apa komentarnya, " Batu Merah Siam Pak (Sintetik)"
Melihat sebuah batu bagi meskipun seorang ahli, jika tidak menggunakan alat, sangat mungkin terjadi beda pendapat seperti halnya melihat dhapur, pamor, maupun tangguh pada keris
Semoga informasi ini bermanfaat.....
Catatan : Ketika bertemu dengan pemilik pertama batu tersebut disebut Batu Mirah Afrika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar