Senin, 11 Maret 2013

Menyiasati Mahalnya Pakan Lele

 

Cara Mengatasi Mahalnya Pakan/Fur Lele

Kabar yang sering kita dengar dari para peternak lele adalah tentang kerugian yang mereka alami, jarang sekali peternak lele menceritakan tentang keutungan yang besar, sebagian dari mereka mengatakan bahwa dalam beternak lele dapat kembali modal saja sudah untung. Itu adalah fenomena yang terjadi pada saat ini akibat dari mahalnya pakan lele pabrikan.
Apakah akan terus seperti ini? Siapa yang bertanggung jawab atas kejadian seperti ini? Tentunya ini adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Para peternak lele sudah mencoba berbagai cara untuk mengakali mahalnya pakan lele, dengan mengganti pakan alami, membuat pakan dengan oplosan sendiri, dan lain-lain. Namun demikian tetap saja hasilnya kurang memuaskan. Pertumbuhan lele bukannya semakin cepat malah semakin lambat.

Berikut ini akan disampaikan hasil kunjungan KTT Saraswati kepada seorang peternak lele yang beralamat di Desa Mangunharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen Propinsi Jawa Tengah. Mudah-mudahan cara yang kami peroleh berdasarkan pengalaman peternak tersebut bermanfaat bagi peternak lele lainnya. Paling tidak ini akan memberikan sedikit angin segar untuk menambah penghasilan/keuntungan bagi peternak lele di Indonesia pada umumnya.

Pak Narko namanya, Beliau adalah seorang mantan Kepala Desa yang menekuni di bidang perlelean sudah bertahun-tahun. Beliau mempunyai kiat untuk menyiasati mahalnya pakan lele akhir-akhir ini. Dan hasilnya dengan cara tersebut Pak Narko dapat meningkatkan keuntungannya dalam beternak lele. Apakah kiatnya? mari kita bahas dengan seksama mudah-mudahan bermanfaat.


Ternyata tidak ada kiat khusus yang dilakukan oleh peternak ini. Beliau hanya melakukan ritual biasa yang mungkin sudah banyak diketahui oleh para peternak lele lainnya. Namun ini sudah terbukti berhasil dapat meningkatkan keuntungan, terbukti Pak Narko masih eksis beternak lele hingga hari ini dan selalu mendapatkan keuntungan dari beternak lelenya tersebut.

Kiatnya adalah dengan merendam pur/pakan lele terlebih dahulu sebelum diberikan kepada lelenya. Awalnya ketika kami melihat ke kolam Pak Narko kami merasa bahwa itu biasa-biasa saja seperti halnya kolam lele lainnya. Ketika kami melihat peternak ini sedang memberi pakan, ternyata ada yang aneh. Pakan yang ditaburkan tidak seperti biasanya layaknya peternak lain. Pakan ini terlihat menggumpal ketika ditebarkan. Setelah ditanya, ternyata jawabannya "Fur nya saya rendam dulu mas dengan air?" Mengapa direndam?

Dengan merendam pakan, maka pakan akan mengembang menjadi bertambah besar, sehingga ini akan menghemat biaya, lele akan cepat kenyang ketika diberi pakan yang direndam terlebih dahulu, sehingga yang biasanya satu kolam diberi setengah ember pur kering, ini dengan seper empat ember rendaman saja lele sudah kenyang. Trik ini sudah beliau coba bertahun-tahun dan hasilnya ternyata bagus, dapat menekan biaya produksi, dan akhirnya dapat meningkatkan/menambah penghasilan.

Bagaiman dengan masa panennya? Masa panennya juga sama dengan lele yang diberi pakan dengan fur kering. Pak Narko ini bukan peternak kecil yang sedang coba-coba. Beliau sudah membudidayakan lele selama bertahun-tahun dan sampai sekarang masih tetap jaya. Itu terbukti dengan jumlah kolam yang beliau miliki jumlahnya sekitar 50 kolam. Kolamnya pun terbilang sederhana, hanya memakai plastik biasa yang agak tebal, plastik bukan terpal. Mengapa memakai plastik?


Menurut pengalamannya plastik lebih awat, lebih tanah panas matahari ketimbang terpal, harganyapun murah dibandingkan dengan harga terpal.

Demikian yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya. Terima kasih atas kunjungan anda, mohon maaf atas segala kekuarangan.

Selamat mencoba trik ini. Semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar