Darah Madura - Celurit, senjata khas Madura dipakai sebagai salah satu nama Kapal Perang Indonesia (KRI) TNI AL. Saat pertama mendengar nama ini, saya kaget juga sih. Karena biasanya nama KRI lebih diidentikkan dengan nama pahlawan atau nama pulau tertentu di Indonesia. Apalagi saya sebagai orang Madura, tentu senang sekaligus bangga.
Adalah perusahaan galangan kapal PT Palindo Marine Industri di Batam memproduksi kapal perang Indonesia yang akan digunakan TNI AL dalam mengamankan perairan laut Indonesia.
"Indonesia patut berbangga karena memiliki putra putri yang mampu membuat kapal perang," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat meninjau pembuatan kapal perang (jumat, 10/06/2011).
Menhan Purnomo mengatakan pembuatan kapal perang yang diberi nama KRI Celurit-641 itu merupakan terobosan baru mulai 2011 ini yang membanggakan dari industri galangan kapal di Batam. KRI Celurit-641 yang merupakan buatan lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS) itu dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco), Meriam caliber 30 MM 6 laras sebagai Close In Weapon System (CIWS) serta peluru kendali.
Diperkirakan kapal itu mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot dan menembakkan rudal C-705 hingga ratusan meter jauhnya. Kapal dengan teknologi tinggi itu memiliki spesifikasi panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun.
Menurut Purnomo, kontsruksi KRI Celurit cocok mengarungi wilayah NKRI yang dikelilingi pulau-pulau kecil. Desain dan teknologi yang dimiliki kapal diharapkan mampu membantu tugas TNI AL mengamankan NKRI dari segala ancaman di laut.
Di tempat yang sama, Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangkoarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio mengatakan KRI Celurit-461 akan memberikan dampak psikologis positif bagi jajaran TNI AL karena Indonesia mampu membuat kapal perang canggih dan cepat.
"Kapal ini memiliki teknologi yang tidak kalah bagusnya dari kapal-kapal buatan negara lain. Indonesia patut berbangga karena mampu memproduksi kapal perang sendiri," kata Marsetio.
Kapal pertama yang diproduksi PT Palindo Marine dinamakan KRI Celurit, mengambil filosofi senjata tradisional Madura.
Dari bentuknya yang menyerupai melengkung seperti tanda tanya, memiliki arti orang Madura tidak pernah puas akan fenomena yang ada dan ulet juga semangat dalam mempertahankan harga diri. Diharapkan awak KRI Celurit pun memiliki jiwa dan semangat yang sama dengan arti celurit dari bentuknya.
Awak KRI Clurit juga diharapkan bijaksana dalam menggunakan senjata, sesuai dengan filosofi celurit yang tajam di bagian tengah, yang artinya penggunaannya merupakan jalan terakhir dari persoalan mempertahankan harga diri dan agama.
Filosofi ini yang ditanamkan dalam KRI Celurit, dengan harapan semangat tempur membela harga diri bangsa dan negara akan tetap tertanam terutama bagi seluruh personil TNI AL dan khususnya awak/ kru KRI Celurit - 641. Well done job, soldier! (Mad Topek)
Sumber data: Kantor Berita Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar