Tampilkan postingan dengan label Gurami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gurami. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 Mei 2013

Usaha Budidaya Perikanan melalui Program PUMP

 


Salah satu jenis usaha yang dapat mendatangkan keuntungan adalah usaha perikanan. Usaha bidang perikanan yang bisa dan biasa dilakukan di pedesaan adalah budidaya pembesaran dan pembenihan. Umumnya masyarakat pedesaan memilih budidaya pembesaran dengan alasan dapat diusahakan dengan mudah dan tidak ribet. Seperti yang kami (KTT Saraswati) lakukan, melalui sub kelompok Pokdakan Mina Saraswati, kami membudidayakan pembesaran ikan gurame. Ikan gurame yang kami budidayakan adalah hasil bantuan pemerintah melalui program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP).

Dari bantuan pemerintah inilah kami memilih ikan gurame sebagai ikan budidaya yang kami anggap dapat memberikan keuntungan. Alasan kami memilih ikan gurame adalah karena ikan ini dapat hidup dengan pakan alami berupa daun-daunan meskipun masa panennya tergolong sangat lama yang mencapai 7 bulan mulai dari ukuran bungkus rokok. Dengan alasan biaya produksi berupa pakan inilah kami Pokdakan Mina Saraswati yang berinduk pada KTT Saraswati memilih ikan gurame sebagai alternatif usaha.

Kami memperoleh bantuan sosial berupa PUMP ini sekitar bulan November 2012 lalu sejumlah Rp. 65.000.000,-. Bantuan tersebut kami belanjakan sesuai rencana usaha kelompok untuk pembelian benih ikan gurame, pakan ikan, obat-obatan, dan peralatannya. Sampai saat ini ikan gurame yang kami pelihara sudah mulai besar-besar dan ada sedikit yang mengalami kematian akibat penyakit. Diperkirakan awal musim kemarau nanti atau menjelang lebaran Idul Fitri, ikan gurame kami sudah dapat dipanen.

PUMP adalah program pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Kami mengakses program PUMP ini melalui dinas terkait, yaitu Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kebumen. Informasi tentang adanya program ini kami peroleh dari dinas terkait dan pemberitaan di internet.

Ini adalah peluang permodalan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia yang berusaha di bidang perikanan khususnya perikanan budidaya. Pada Blog ini juga kami postingkan contoh proposal permohonan bantuan PUMP-PB, silahkan bagi yang menghendaki bisa untuk acuan dan contoh pembuatan proposalnya.

Program PUMP ini adalah bentuknya stimulant penambah modal kelompok bagi kelompok yang telah bergerak di bidang budidaya perikanan, bukan kelompok yang baru yang belum mengusahakan budidaya perikanan. Sebelumnya kelompok kami telah melakukan budidaya perikanan berupa pembesaran ikan lele yang notabene biaya produksinya sangat tinggi, sehingga tidak sedikit anggota kelompok kami yang hasil produksinya pas-pasan untuk menutup biaya produksi tersebut, bahkan ada yang sampai merugi karena perkembangan lelenya tidak merata alias ada yang tumbuh besar dan ada yang tetap kerdil sehingga target panen tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Dengan bantuan permodalan PUMP ini mudah-mudahan kelompok kami dapat mendapatkan keuntungan untuk menambah penghasilan keluarga. Bagi yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut atau ingin bertanya sesuatu, silahkan tulis pada kotak komentar di bawah ini, mudah-mudahan kami bisa bantu mengatasi kesulitan. Bersama ini kami sertakan beberapa foto proses penyebaran benih pada kolam-kolam anggota kelompok kami.

Rabu, 08 Mei 2013

Budidaya gurami alternatif usaha sampingan

 

Budidaya gurami adalah usaha memelihara ikan gurami untuk mendapatkan keuntungan melalui pembenihan, pembibitan, dan atau pembesaran. Salah satu usaha yang dilakukan oleh para peternak sapi di Desa Tambaharjo adalah budidaya ikan gurami. Setelah sibuk seharian menggarap sawah dan memberi pakan ternak sapinya, para peternak yang tergabung dalam KTT SARASWATI memanfaatkan waktu luangnya untuk memberi makan ikan gurami di kolam. Budidaya gurami ini dipilih mengingat, jenis ikan ini tidak memerlukan perawatan khusus, asal diberi makan daun-daunan lama-kelamaan akan tumbuh menjadi besar tanpa harus membeli pelet mahal seperti pada budidaya lele.

Beberapa orang anggota kelompok telah melakukan budidaya gurami. Ada yang memanfaatkan lahan kosong dengan dibuat kolam tanah, ada juga yang menggunakan kolam terpal. Budidaya gurami tidak membutuhkan biaya produksi yang mahal, karena tidak harus membeli pelet/pakan ikan pabrikan, cukup dengan memberi makan dengan dedaunan yang banyak tersedia di lingkungan sekitar desa Tambaharjo. Ikan gurami juga termasuk ikan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Harga ikan gurami saat ini Mei 2013 berkisar antara Rp. 31.000,- hingga Rp. 35.000,- per kg.


Diperkirakan lebaran Idul Fitri nanti harga gurami akan naik hingga mencapai angka Rp. 40.000,- per kg. Ini merupakan momen yang sangat bagus, karena diperkirakan, lebaran nanti, ikan gurami kami telah memasuki masa panen. Dengan modal hanya tenaga untuk mencari daun-daunan, kami akan mendapatkan keuntungan dari penjualan ikan gurami kami. Permodalan budidaya ikan gurami kelompok kami berasal dari bantuan pemerintah melalui program PUMP, sehingga setelah panen nanti, kami para anggota kelompok harus mengembalikan modal awal yang kami terima kepada kelompok ditambah 5 % dari keuntungan untuk tambahan kas kelompok.

Pengembalian modal tersebut akan dibelikan bibit gurami lagi dan akan digulirkan kepada anggota yang lainnya, sedangkan keuntungan atau kelebihan nilai jual dari harga pokok, sepenuhnya menjadi hak para anggota masing-masing yang melakukan budidaya. Kunci keberhasilan kegiatan ini adalah kekompakan para anggota untuk bersama-sama mengatasi kesulitan yang kami hadapi. Dengan bersatu, sesuatu yang berat akan terasa ringan. Saling berbagi informasi dan pengalaman harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas masing-masing SDM kelompok.

Ini adalah salah satu contoh kegiatan ekonomi pedesaan yang harus dikembangkan. Kami membutuhkan dukungan semua pihak untuk keberhasilan usaha ini, yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat Tambaharjo pada umumnya. Kegiatan semacam ini hendaknya harus didukung dan dikembangkan, agar penduduk desa Tambaharjo menjadi penduduk yang produktif, mengingat sebagian besar mata pencahariannya sehari-hari dengan bertani, sementara kegiatan bertani dalam satu tahun hanya membutuhkan waktu sebanyak 4 bulan, dan 8 bulan selebihnya dihabiskan dengan menganggur.

Mudah-mudahan pemimpin desa Tambaharjo yang akan datang perduli dengan kegiatan semacam ini dan mau mendukung dan mengembangkannya bersama seluruh masyarakatnya.

Kamis, 02 Mei 2013

Mengapa memilih budidaya gurami



Gurami adalah ikan air tawar yang memiliki sisik di seluruh tubuhnya, bentuk ikan gurami lebar dan agak panjang. Gurami merupakan ikan budidaya yang sekarang ini sedang marak dibudidayakan oleh masyarakat, mengingat beberapa keunggulannya dibanding beberapa ikan budidaya air tawar lainnya. Meskipun ikan gurami dikenal sebagai ikan yang tergolong lambat pertumbuhannya, namun ikan ini banyak digemari para pembudidaya ikan sebagai salah satu andalan ikan budidaya yang memiliki harga cukup lumayan.

Mengapa memilih ikan gurami untuk dibudidayakan? Beberapa alasannya adalah karena gurami memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh ikan lainnya. Beberapa keuntungan membudidayakan ikan gurami adalah sebagai berikut:

Daging gurami sangat khas

Ikan gurami memiliki serat daging yang kesat dan empuk dengan citarasa yang khas disempurnakan dengan rasa gurihnya yang mengundang ketagihan dengan cara pengolahannya yang sangat mudah, sehingga ikan ini sangat disukai banyak orang, terbukti di sepanjang jalan raya sekarang ini bermunculan warung makan dengan menu ikan gurami bakar. Dengan rasanya yang lezat dan nikmat sebagai lauk pendamping nasi, ikan ini menjadi primadona bagi pecinta ikan air tawar, sehingga harganyapun menjadi cukup mahal.

Gurami mudah dibudidayakan

Ditinjau dari makanannya, ikan gurami termasuk jenis ikan yang sangat mudah dipelihara. Ikan ini tidak membutuhkan perawatan khusus dalam budidaya pembesarannya. Ikan gurami dapat memakan apa saja, sehingga mudah pemeliharaannya. Di alam bebas, gurami memakan apa saja yang ada di sekitar habitatnya. Pada masyarakat umum, pakan gurami biasanya terdiri dari daun-daunan, seperti daun keladi, daun kangkung, sawi/cesin, bahkan termasuk daun-daunan yang tumbuh di permukaan air sawah sebagai pengganggu petani juga bisa digunakan untuk pakan gurami.


Gurami dapat dibudidayakan di berbagai media air

Ikan gurami memiliki sifat yang mudah beradaptasi, sehingga dapat hidup di mana saja termasuk di air tergenang. Biasanya budidaya gurami dilakukan pada media kolam tanah di areal persawahan yang luas dengan air yang mengalir. Namun sekarang ini telah banyak dilakukan budidaya gurami pada media air tergenang, seperti kolam terpal, kolam beton/cor/semen, dan kolam tanah dengan air tergenang atau diam tanpa ada pembuangan atau pemasukan air sirkulasi.

Mudah berkembang biak

Ikan gurami termasuk ikan yang sangat mudah berkembang biak. Ikan gurami sangat mudah dibenihkan. Menurut seorang pembudidaya yang kami temui di desa Wijahan, Sumpiuh, Banyumas, ikan gurami mudah untuk dipijahkan. Untuk ukuran kolam satu meter persegi, kita dapat menebar indukan jantan satu dan betina empat, dalam waktu yang tidak lama, ikan gurami akan melakukan perkawinan dan membuat sarang untuk bertelur. Telur ikan gurami yang dihasilkan dari satu indukan dapat mencapai seribu hingga enam ribu butir telur sekali bertelur.

Gurami mudah dipasarkan

Ikan gurami termasuk ikan air tawar yang laku dipasaran. Dalam skala bisnis, ikan ini dapat dipasarkan dalam berbagai ukuran. Ikan gurami dapat diproduksi dan dipasarkan dari ukuran benih hingga ukuran ikan konsumsi. Pemasaran hasil produksi ikan gurami ini bisa dilakukan sejak mulai dari telur, larva, ukuran biji oyong yang berumur satu bulan, ukuran daun kelor dengan umur 2 bulan, ukuran jari manusia dengan umur 3 bulan, ukuran karcis umur empat bulan, ukuran korek api umur lima bulan, dan ukuran selebar telapak tangan manusia dewasa dengan umur 6 bulan. Hasil produksi di atas dipasarkan dengan tujuan untuk dibudidayakan selanjutnya sesuai dengan target masing-masing pembudidaya, sedangkan untuk ukuran konsumsi, ikan gurami biasanya mulai dijual sebagai ikan konsumsi dengan bobot mulai dari 1 kg.

Kamis, 25 April 2013

Prospek Cerah Budidaya Gurami


Gurami yang memiliki nama latin osphronemus gouramy adalah merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan akhir-akhir ini karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Ikan gurami merupakan produk andalan bagi para petani ikan, karena mudahnya perawatan dan harganya yang cukup tinggi. Hanya saja ada satu kendala yang masih merupakan hambatan bagi mereka, yaitu bahwa pertumbuhan ikan gurami sangat lambat, sehingga kurang cepat masa panennya.

Untuk mengatasi hal itu, dituntut kreatifitas para petani ikan untuk mencari solusi pakan gurami yang dapat mempercepat pertumbuhaannya. Cara yang bisa ditempuh, salah satunya adalah dilakukan dengan memperbaiki kualitas pakan ikan tersebut. Untuk membuat pakan gurami yang berkualitas dengan biaya produksi yang rendah, kita dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang seluk beluk ikan gurami.

Gurami adalah ikan pemakan daun-daunan dan tumbuhan di alam, sehingga para petani ikan selama ini hanya mengandalkan daun-daunan sebagai pakan gurami, sehingga pertumbuhan ikan gurami sangat lambat. Untuk mengatasi lambatnya pertumbuhan gurami, bisa dilakukan dengan pemberian pakan tambahan berupa protein hewani. Gurami yang diberi pakan campuran tersebut, pertumbuhannya akan relatif lebih cepat.

Faktor penting untuk memperbaiki pertumbuhan ikan gurami adalah dengan menyediakan pakan yang memadai dengan jumlah yang cukup, terus-menerus, dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Pakan tambahan yang dibeli dari pabrik berupa pelet harganya sangat mahal, sehingga para petani lebih memilih pemberian pakan secara alami dengan daun-daunan.

Dengan alasan tersebut di atas, mari kita bersama-sama mencari solusinya untuk mencari pakan alternatif gurami yang murah namun memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.

Minggu, 03 Februari 2013

Pakan Gurame murah

Alam diciptakan untuk manusia dengan segala manfaatnya. Hal-hal yang dianggap tidak berguna oleh orang lain, bagi orang yang kreatif akan menjadi sangat berguna dan menguntungkan. Kita harus dituntut kreatif mengatasi segala macam masalah. Kita harus pandai mencari solusi terhadap kesulitan yang kita hadapi.

Dalam bidang peternakan, banyak yang bisa kita manfaatkan yang dapat menghasilkan sesuatu yang maksimal, seperti pada postingan saya terdahulu tentang pakan lele murah.

Postingan kali ini, tentang hal yang serupa, yaitu tentang pakan gurame murah. Itu semua adalah pemanfaatan sumber daya alam yang jarang dilirik oleh manusia. Dengan sedikit kerja, kita dapat memanfaatkan apa yang ada di alam menjadi sesuatu yang menghasilkan.

Berawal dari persoalan mahalnya harga pakan gurame pabrikan, kemudian munculah suatu ide uji coba untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Banyak sekali jenis makanan gurameh yang bisa kita manfaatkan, seperti Kalaya, Kalaya/lumbu, sunti, suweg, enceng gondok, dan lain-lain (maaf jika menggunakan bahasa lokal).

Selain pakan tersebut di atas, ada satu pakan lagi yang sering kita lihat di sawah dan belum dimanfaatkan. berawal dari cerita teman yang sama-sama beternak gurame. Bapak Tibyanul Amili, beliau adalah pegawai di lingkungan UPT Pertanian Kecamatan Adimulyo. Beliau sering memberikan tips-tips jitu yang berhubungan dengan pertanian dan peternakan termasuk juga perikanan. Salah satunya yaitu tentang pakan gurame murah. Teman saya ini sangan kreatif dan inovatif, saya sering minta nasehat kepadanya tentang permasalahan perikanan yang saya alami. Kegiatan beliau sepulang dari kantor biasanya, mencari rumput untuk sapinya, memberi makan ayam, dan memberi makan ikan guramenya. Kami akrab karena kami sama-sama menjadi anggota kelompok tani ternak "SARASWATI" sejak tahun 2005. Selain itu kami membentuk sub kelompok MINA SARASWATI yang bergerak dibidang perikanan. Kelompok kami membudidayakan beberapa jenis ikan, seperti gurame, lele, patin, nila, dan ikan hias.

Apakah itu pakan gurame murah?
Baiklah langsung saja lihat fotonya.
Namanya adalah dampyang (bahasa kebumen). Tumbuhan ini hidup di sawah, terapung di antara tanaman padi. Bagi para petani, tumbuhan ini sangat mengganggu tanaman mereka, sehingga oleh mereka tanaman ini berusaha dibuang, namun karena pertumbuhannya yang sangat cepat, sehingga tidak akan bisa habis jika hanya mereka (petani) yang membuangnya.

Ternyata bantuan tangan kita bisa membantu mengatasi persoalan petani tersebut. Bagaiman caranya, yaitu dengan memanfaatkan tumbuhan tadi sebagai pakan gurame. Jika setiap peternak gurame mau mengambil tumbuhan dampyang dari sawah, maka lama-lama tumbuhan itu akan berkurang, dan para petani sudah terkurangi bebannya.

Kembali lagi ke pembahasan, kita bisa langsung memberikan tumbuhan dampyang tersebut ke kolam. Setelah kita ambil dari sawah, kemudian kita bisa langsung taburkan ke kolam (bentuk daunnya kecil-kecil mengambang di air)

Bagaimana cara mengambilnya?

Mudah saja, kita bisa menggunakan seser kecil, kita bisa langsung turun ke sawah dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman padi, atau seser bisa diberi tangkai dengan bambu yang panjangnya disesuaikan dengan keinginan kita. Bisa anda lihat gambar di samping, betapa sangat mengganggu tumbuhan dampyang tersebut terhadap tanaman padi. Hampir seluruh permukaan air tertutupi oleh tanaman tersebut. Akibatnya cahaya matahari tidak bisa menembus air sawah karena tertutup tanaman tersebut.

Dengan mengambil tanaman tersebut, berarti kita sedikit mengurangi beban para petani, asal cara pengambilannya berhati-hati agar tidak merusak tanaman padi. Tapi untuk mengambil tanaman tersebut dengan cara turun langsung ke sawah dapat menyebabkan gatal-gatal di kaki kita, karena pada akar tanaman tersebut banyak dihuni oleh ribuan hewan-hewan kecil yang dapat menggigit kaki kita. Jangan hiraukan rasa gatal, ternyata hewan-hewan kecil tersebut berguna, karena dapat memberikan nutrisi tambahan bagi ikan gurema, karena ikut termakan ikan pada saat diberikan, "Lezaaaaaaaaaaaaaaaaaat", kata ikan gurame.

Setelah diseser, tampatkan tumbuhan tersebut di ember atau bisa juga di dalam kantong/kasang/kandi/apalah itu namanya di daerah masing-masing. Setelah itu, dibawa pulang dan dapat langsung disebarkan ke kolam. Ikan gurame akan berterima kasih kepada kita karena telah merawat dan memberi makan setiap hari, sehingga balasannya, ikan itu menjadi gemuk dan siap disantap.

Ikan gurame saya sangat suka dengan tumbuhan tersebut, saya memberikan pakan tersebut pada sore hari. Takarannya adalah bebas, bisa sebanyak-banyaknya karena tumbuhan itu hidup dan akan berkembang biak jika tidak habis dimakan oleh ikan. Ikan gurame saya sangat menyukai itu, sehingga berapapun yang saya berikan akan disantap habis (atau mungkin gurame saya kelaparan kali, hingga rakus).

Untuk pembuktian hasilnya belum bisa saya sampaikan karena, saya juga masih mencoba, tetapi menurut teman saya di atas, tumbuhan itu sangat bagus untuk pakan gurame.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih atas kunjungan anda. Kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun untuk memperbaiki blog ini menjadi lebih baik melalui kotak komentar di bawah ini.