Tampilkan postingan dengan label budidaya semut rangrang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label budidaya semut rangrang. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 April 2013

Rahasia Budidaya Kroto


KTT SARASWATI, Tambaharjo, Adimulyo, Kebumen, Jawa Tengah - Rahasia Budidaya Semut Rangrang Penghasil Kroto.

Budidaya kroto atau semut rangrang penghasil kroto sekarang ini sedang marak dilakukan oleh para peternak, alasannya adalah karena harga kroto yang kian hari kian melambung dan dapat memberikan inkam atau penghasilan tambahan yang sangat menjanjikan jika ditangani dan dijalankan dengan penuh ketekunan. Budidaya kroto ini telah banyak dilakukan oleh mereka yang telah mengetahui tekniknya, akan tetapi bagi sebagian orang yang belum tahu benar teknik budidayanya merasa kesulitan, sementara, ilmu tentang budidaya semut rangrang penghasil kroto ini tergolong masih sangat mahal. Teknik budidaya kroto yang benar masih susah didapatkan baik secara on line maupun off line.

Dengan alasan demikian maka,kami kelompok ternak Saraswati akan memberikan sedikit demi sedikit tentang ilmu dan teknik budidaya semut rangrang penghasil kroto berdasarkan pengalaman yang telah dan sedang kami lakukan tentang budidaya kroto ini. Mudah-mudahan dapat bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua sebagai alternatif tambahan penghasilan bagi anggota kelompok Saraswati khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Setelah kami melakukan teknik budidaya kroto, dapat kami simpulkan bahwa ternak semut rangrang termasuk mudah untuk dilakukan. Berikut ini hal-hal yang berhubungan dengan cara ternak kroto.

Yang pertama, seperti pada postingan kami sebelumnya tentang bagaimana kita bisa mendapatkan bibit semut rangrang? Yaitu bisa dengan membeli dari peternak yang telah berhasil dan dapat juga dengan mengambil langsung dari alam. Dengan pengambilan langsung dari alam, diharapkan kita dapat menemukan ratu semut sebagai penghasil telur (kroto). Karena telur semut rangrang yang dihasilkan langsung dari ratu semut kualitasnya sangat bagus, untuk itu harus diupayakan dalam pengambilan sarang dari alam dilakukan dengan sangat hati-hati, agar sarang tidak rusak dan ratu semut tidak terjatuh dan hilang.

Apakah sarang yang kita dapatkan langsung dari alam ada jaminan akan ada ratunya? Tidak, beberapa sarang yang telah kami peroleh langsung dari alam, ternyata setelah kami teliti, baru satu sarang yang terdapat ratu semutnya, seperti gambar dan video pada postingan kami sebelumnya. (mohon maaf kami tidak menyertakan link pada postingan sebelumnya, untuk melihat postingan sebelumnya, anda bisa melihat daftar isi atau sitemap blog kami pada sidebar). Akan tetapi, meskipun kita tidak mendapatkan ratu semut, jangan khawatir, karena ternyata telur semut rangrang atau yang lebih dikenal dengan kroto itu tidak hanya dihasilkan oleh ratu semut saja.

Selain ratu semut, ternyata kroto juga dapat dihasilkan oleh semut prajurit yang berubah fungsi. Mengapa demikian? Untuk melanjutkan trah keturunan kerajaan semut, jika dengan mengandalkan ratu saja, maka generasi penerus kerajaan semut rangrang penghasil kroto lama-kelamaan akan musnah. Oleh karena itu jika dalam sebuah koloni semut tidak terdapat ratu maka, beberapa semut prajurit akan berubah fungsi sebagai penghasil telur menggantikan keberadaan ratu semut. Sehingga kita tidak perlu khawatir jika tidak memiliki ratu semut. Dengan semut prajuritpun, semut akan bisa berkembang dengan baik sehingga dapat menghasilkan kroto sebagai telur emas.


Dari mana asal ratu semut? Ratu semut berasal dari telur ratu semut atau telur prajurit yang berubah fungsi. Ratu semut biasanya muncul pada awal musim penghujan, kemudian disusul dengan munculnya pejantan tangguh yang siap mengawini ratu semut. Setelah kawin dan bertelur, biasanya ratu semut akan terbang dan mencari lokasi lain untuk berkembang biak. Mengapa demikian? Karena fungsi ratu semut adalah untuk menyebarkan semut rangrang agar cepat berkembang biak. Wah tidak bertanggung jawab itu ratu. Memang, hal ini dilakukan demi kelangsungan singgasana kerajaan perkrotoan, dengan jalan melebarkan daerah kekuasaan mereka.

Bagaimana penerapannya pada ternak kroto secara modern? Penerapannya sangat mudah, kita hanya tinggal memperbanyak koloni semut, niscaya telurnyapun akan otomatis banyak, semakin banyak jumlah semut rangrang maka semakin banyak pula telur/kroto yang dihasilkan. Bagaimana cara mendapatkan semut rangrang yang banyak? Nah inilah kunci sukses budidaya semut rangrang penghasil kroto emas, yaitu dengan jalan memperbanyak koloni, baik dengan ratu semut ataupun tanpa ratu semut. Kemudian pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara memperbanyak koloni semut rangrang? Ada beberapa cara untuk memperbanyak koloni semut rangrang, yaitu bisa dengan membelinya, mencarinya di alam, dan satu cara lagi dengan kesabaran menanti semut berkembang sendiri, menunggu telur-telurnya menetas yang lama-kelamaan kan berkembang menjadi banyak, itu berarti kita jangan dulu-dulu memanen krotonya, kita fokuskan untuk membuat atau memperbanyak koloni terlebih dahulu. Setelah koloni semut rangrang yang kita pelihara bertambah banyak dan dirasa cukup bisa menghasilkan emas, kita bisa mulai memanennya.

Demikian sedikit pengetahuan kami, mudah mudahan bermanfaat. Terima kasih atas kunjungan anda, mohon maaf bila terdapat kekeliruan.

Kamis, 11 April 2013

Ratu Semut Rangrang Kunci Sukses Budidaya kroto

 
KTT Saraswati, Tambaharjo, Adimulyo, Kebumen - Ratu semut rangrang adalah salah satu bagian dari keluarga koloni rangrang. Ratu semut rangrang bertugas menghasilkan telur sebagai sarana berkembang biak untuk meneruskan generasi kerajaan kroto. Selama ini banyak blog yang memberikan contoh dengan gambaran tentang ratu, namun itu semua malah membingungkan bagi para pemula ketika ingin mengetahui seperti ratu semut rangrang yang sebenarnya. Sampai kami harus membeli bibit semut rangrang dari peternak yang sudah sukses, itupun sampai sekarang kami belum pernah melihat apakah koloni semut rangrang yang kami beli itu ada ratunya atau tidak kami belum pernah melihatnya.

Dengan rasa keingintahuan yang tinggi, kami selalu mencari sarang semut rangrang dari alam. Akhirnya, tadi sore, sekitar pukul 17.00 WIB kami berhasil menemukan beberapa sarang semut rangrang, namun hanya dua sarang yang kami ambil, karena sarang lainnya telah ditinggalkan oleh penghuninya karena krotonya telah diambil oleh para pencari kroto. Dua buah sarang yang kami peroleh, kemudian kami tempatkan dalam sebuah kantong atau kandi, kami ikat dan kami bawa pulang, dengan harapan, pada sarang yang kami peroleh terdapat ratu semut rangrang.

Selepas maghrib, kami pindahkan semut rangrang dan krotonya ke dalam sarang buatan, yaitu toples. Cara pemindahannya sebenarnya cukup mudah, akan tetapi karena sifat semut rangrang yang agresif menyerang siapa saja yang mengganggunya, maka biasanya orang akan merasa takut dan enggan untuk melakukannya. Dengan sedikit keberanian, proses pemindahan koloni semut rangrang ke sarang buatan berupa toples akan sangat mudah dilakukan, dengan sedikit resiko terkena gigitan semut. Proses pemindahannya adalah sebagai berikut.

Cara memindahkan koloni semut rangrang dari sarang alam ke sarang buatan

Setelah mengambil sarang dari alam, kemudian kita siapkan tempat untuk memisahkan antara koloni semut rangrang dengan sarang berupa daun dari alam, resikonya adalah tergigit semut rangrang, jangan khawatir, itu tidak menjadi masalah, sebenarnya juga tidak terlalu sakit, dan sebentar saja rasa sakitnya hilang. Tempat untuk memisahkan sarang berupa daun dengan koloni semut rangrang adalah berupa bak plastik besar yang biasa digunakan untuk mencuci. Kemudian baluri sisi dalam bak tersebut dengan tepung kanji untuk mencegah semut rangrang melarikan diri, karena dengan tepung kanji, semut rangrang tidak akan bisa naik karena permukaan menjadi licin, sehingga semut rangrang akan tetap berada di bawah bak.


 Setelah sarang berupa daun berhasil kita keluarkan/buang, kemudian koloni semut rangrang yang berupa semut rangrang, kroto, dan mungkin juga ratunya kita masukkan ke dalam toples yang sebelumnya telah kita lobangi seperti postingan terdahulu. Kita tinggal tuang saja koloni semut rangrang ke dalam toples sebagai sarang baru. Kemudian toples yang telah berisi koloni semut rangrang tadi kita tempatkan pada rak yang kakinya telah ditempatkan pada wadah berisi air untuk menghindari semut rangrang berpindah ke sarang lain.


Dalam proses pemisahan sarang daun dengan koloni tersebut, kami melihat adanya kejanggalan. Ada sekerumunan semut rangrang yang saling bertumpukan seolah-olah sedang berebut sesuatu dan itu terjadi terus menerus, semut rangrang tersebut tidak mau ada yang pergi. Kami mencoba untuk mengusiknyapun semut rangrang itu tetap berkerumun tidak mau bubar. Sebenarnya apa yang mereka kerumuni? Jangan-jangan itu ratunya? Seperti yang terjadi pada lebah, ratu mereka selalu dikerumuni oleh para lebah sebagai bentuk perlindungan.



Selama setengah jam kami perhatikan sambil membuang sisa-sisa daun sarang dari dalam bak, kami tidak sabar akhirnya kami mengambil lidi dan mengusik sekali lagi kerumunan tersebut dengan lebih keras. Apa yang terjadi, kami kaget namun dengan rasa senang, gembira dan puas, akhirnya apa yang selam ini kami cari datang juga. Ternyata benar yang mereka kerumuni itu adalah ratu semut rangrang sebagai bentuk perlindungan terhadap ratu mereka yang bertugas untuk bertelur guna meneruskan keturunan mereka agar tidak punah. Perasaan senang, kaget, gembira, dan puas bercampur jadi satu, akhirnya kami menemukan dengan kerja kami sendiri, melihat dengan mata kepala kami sendiri, apa itu yang dinamakan ratu semut rangrang.

Ratu Semut Rangrang


Bentuknya sama seperti semut rangrang lainnya, yang membedakan adalah warnanya, ratu semut rangrang berwarna merah kehijauan, sedangkan semut rangrang berwarna merah kecoklatan. Perbedaan yang lebih mencolok adalah dari ukurannya, ukuran tubuh ratu adalah 5 hingga 10 kali lipat besarnya dari tubuh semut rangrang. Bagian ekornya terlihat sangat besar yang menandakan itu berisi telur yang siap dikeluarkan. Dengan ukurannya yang begitu besar, maka layak dalam setiap sarang dapat menghasilkan kroto hingga 1 ons perbulan. Mohon maaf fotonya kurang jelas karena itu screen shoot dari video mp4. Untuk mendapatkan gambar foto yang jelas kami mengalami kesulitan karena semut rangrang sangat sulit dipisahkan dengan ratunya, juga karena kami takut akan mengganggu ratunya.


Untuk lebih jelasnya, berikut ini videonya:


Demikian pengalaman kami, semoga bermanfaat bagi kita semua, terima kasih atas kunjungan anda, pertanyaan bisa disampaikan lewat kotak komentar di bawah ini. Tunggu posting kami selanjutnya tentang budidaya semut emas penghasil kroto. Mari kita kupas tuntas segalanya tentang perkrotoan.

Rabu, 10 April 2013

Cara Merawat dan Memelihara Semut Rangrang pada Sarang Toples


Budidaya semut rangrang penghasil kroto sekarang ini sedang marak, karena menjanjikan penghasilan yang luar biasa dan tidak terbatas, mengingat stok di alam kian hari kian menipis, sedangkan permintaan pasar akan telur semut rangrang atau yang lebih dikenal dengan kroto in sangat tinggi, sehingga harganyapun terus meroket. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi. Anggap saja kita sudah memiliki atau memelihara semut rangrang penghasil kroto, yang kita lakukan agar semut dapat tumbuh sehat dan berkembang yang pada akhirnya menghasilkan telur/kroto yang banyak adalah sebagai berikut.

Seperti halnya ternak-ternak lainnya, semut rangrang juga membutuhkan tempat tinggal yang bersih dan nyaman untuk dapat berkembang biak dan dapat menghasilkan kroto emas yang melimpah. Ketersediaan pakan dan minuman yang cukup, sehingga kroto menjadi betah di sarang toples. Meskipun demikian tetap saja semut rangrang akan berusaha untuk keluar dari sarang buatan ini karena memang tempat baru ini sangat berbeda jauh dengan habitat aslinya, seperti manusia juga akan susah tidur jika tinggal di rumah orang lain.

Setelah semut yang kita ambil dari alam  kita tempatkan kedalam toples dan kita biarkan selama 2-3 jam agar semut beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Lalu tutup kita buka,dan semut-semut akan keluar berhamburan ke lingkungan sekitarnya.Tetapi adapula yang masih di dalam toples menjaga telur dan anak-anak semut  (larva dan pupa). Semut yang keluar  berhamburan akan mengelilingi  tempat toples di mana diletakkan. Mereka, semut rangrang akan mencoba mencari tahu jalan mana yang akan membawa dia kembali kesarang yang lama. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh semut yang tidak kita ketahui dan ini dapat merugikan kita adalah semut dapat berpindah melalui sesuatu yang menempel pada sarang, misalnya kayu, sapu, daun, atau apapun itu yang dapat menghubungkan sarang dengan dunia luar, jika itu terjadi akibatnya semut akan memindah seluruh anggota koloni termasuk krotonya ke tempat yang mereka anggap aman, ini adalah suatu kerugian bagi kita karena kita lalai.

Meskipun kita sudah memakai media air sebagai pagar pembatas agar semut tidak bisa keluar, namun kita tetap harus waspada denga apa yang bisa dilakukan oleh sicerdik ini. Semut  yang tak berhasil menemukan media untuk menyeberang keluar dari sarang baru akan  mencoba dengan menyeberangi air sebagai pagar pembatas, walaupun dengan resiko tercebur dan mati.  Situasi ini biasanya karena saling dorong antar gerombolan semut. Jika jarak tepi air dengan media sarang terlalu dekat, maka semut rangrang akan bisa menyeberangi air pembatas. Maka idealnya jarak tepi tempat air dengan sarang toples harus lebih dari 10 cm, sehingga semut rangrang tidak bisa menyeberang.

Hal aneh lain yang tidak kita duga  adalah bahwa semut berani menjatuhkan diri untuk keluar dari sarang toples tersebut. Yang lebih aneh lagi adalah bahwa semut rangrang dapat membuat jembatan penyeberangan, seperti yang dilakukan oleh manusia. Semut tidak sebodoh yang kita kira, jika beberapa hal di atas yang telah mereka coba tidak berhasil, maka mereka tidak kehabisan akal mencoba hal ekstrim yang lain, yaitu akan mencoba untuk membuat jembatan semut rangrang. Ini kedengarannya aneh bukan, tapi itulah kecerdikan semut emas ini. Bagaimana caranya? Caranya, yaitu dengan saling bertumpuk sehingga bisa lebih tinggi atau lebih jauh jangkauannya, setelah dapat menjangkau seberang air, jembatan ini akan digunakan untuk menyeberang/lewat oleh semut lain untuk menyeberangi air. Sungguh usaha yang sangat luar biasa, pantang menyerah dan penuh kecerdikan.

Hal-hal di atas harus kita atasi dengan baik, dengan demikian semut rangrang tidak akan kabur dan tetap tinggal di sarang toples dan menghasilkan kroto untuk kita ambil manfaatnya. Selamat mencoba semoga sukses dan mari kita saling sharing pengalaman untuk meningkatkan kompetensi kita di bidang perkrotoan, sebagai tambang emas baru bagi mereka yang mau melakukannya.

Senin, 08 April 2013

Ada Gula Ada Semut



kttsaraswati.blogspot.com - Ada gula ada semut, peribahasa ini masih berlaku hingga sekarang. Hubungannya dengan ternak semut rangrang adalah, bahwa gula adalah termasuk makanan yang penting untuk kelangsungan hidup dan produksi semut rangrang penghasil kroto. Gula juga merupakan unsur penting dalam kehidupan semut rangrang. Layaknya manusia yang membutuhkan air, semut rangrang juga membutuhkan air gula sebagai minuman dan penjaga stamina agar tetap prima dalam mengumpulkan makanan dan menjaga sarang dari serangan musuhnya. Berikut ini kami sajikan berbagai jenis makanan semut rangrang termasuk gula/air gula.

Layaknya manusia, semut juga membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Makanan semutsangat beragam, tergantung kondisi lingkungan sekitar habitatnya. Pada dasarnya tubuh semut membutuhkan dua zat yang sangat penting , yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lain, semut jenis ini lebih menyukai makanan yang mengandung protein yang tinggi dari alam, hampir 70% makanannya mengandung protein. Semut mendapatkan sumber protein dari alam yang sangat melimpah berupa serangga, ulat, dan hama tanaman buah lainnya.

Dalam hal budidaya semut rangrang, makanan yang seperti di habitat aslinya dapat digantikan dengan daging, ikan, ayam, tikus, ulat, capung, dan serangga lainnya. Semut rangrang penghasil kroto aktif mencari makanan sepanjang hari dan membawanya ke dalam sarang untuk seluruh anggota koloni semut tersebut. Mereka memangsa berbagai jenis hama, misalnya ngengat yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi di bawah daun pada siang hari.

Tidak hanya protein yang dibutuhkan oleh semut rangrang ini, si penghasil kroto ini juga memerlukan makanan tambahan berupa gula sebanyak 30% dari sari makanan yang didapat dari bunga dalam bentuk nektar. Untuk mendapatkan gula, semut rangrang lebih suka mencari cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi tambahan pada periode awal pembuatan sarang. Maka, ketika membangun sarang, semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh serangga penghasil embun madu dan memasukkannya ke dalam sarang.

Minuman pengganti yang dapat diberikan untuk ternak semut rangrang adalah cairan gula. Sangat mudah cara pemberiannya, cukup tempatkan gula pada wadah yang tipis seperti tutup galon minuman, tutup toples dan lainnya, kemudian tuangkan sedikit air untuk membasahi gula tersebut dan biarkan hingga larut sendiri atau bisa juga diaduk pelan supaya rata. Mengapa menggunakan wadah yang tipis, hal ini bertujuan untuk memudahkan semut dalam menjangkaunya. Air minum ini harus selalu ada sepanjang hari dan harus segera diisi kembali ketika telah habis.

Mudah bukan? Kalau kita tahu teorinya, apapun yang dianggap sulit akan menjadi mudah, yang penting adalah tindakan. Maksudnya, jika anda memiliki keinginan untuk mencoba budidaya semut emas ini, saran saya, jangan terlalu dipikir panjang lebar, langsung libas saja, mulai dari sekarang. Cari bibit di alam, kalau sulit, beli bibit dari para penangkar. Tidak tahu alamatnya, silahkan isi komentar di bawah ini, Insya Allah saya bersedia membantu. Sekedar sharing, saya juga belum lama beternak kroto, awalnya juga mendapatkan bibit dari membeli.


Demikian, semoga bermanfaat, terima kasih atas kunjungannya, mohon maaf jika ada kekuarangan. Untuk komentar, silahkan isi di kotak berikut ini.

Jumat, 30 Maret 2012

BUDIDAYA KROTO

BUDIDAYA SEMUT KLANGRANG
DENGAN MEDIA BAMBU

Kroto adalah telur semut klangrang yang berwarna putih yang digunakan untuk pakan burung kicauan. Keberadaan kroto sekarang ini sudah sulit ditemukan. Perburuan liar oleh para pencari kroto membuat sarang kroto di alam menjadi rusak dan semut klangrang tidak mau lagi bersarang. Hal ini sangat merugikan. Padahal permintaan pasar akan kroto sekarang ini sangat banyak. Harga kroto di tingkat pengecer saat ini mencapai Rp. 50.000,-.

Sungguh suatu peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Mengapa tidak kita coba untuk menjalani bisnis ini. Dengan segala kecerdikan, kreatifitasnya, manusia bisa melakukan apa saja. Apa saja yang dianggap tidak mungkin akan menjadi mungkin. Demikian juga dengan budidaya kroto ini. Sekarang ini budidaya semut klangrang/rangrang merupakan alternatif usaha yang dapat memberikan penghasilan besar untuk kita.

Bagaimana cara budidaya kroto?
Semua jenis usaha membutuhkan ketekunan untuk mencapai keberhasilan. Budidaya klangrang misalnya, belum banyak orang yang tahu akan hal ini. Kebanyakan orang beranggapan bahwa budidaya kroto itu tidak bisa dilakukan. Berikut ini cara budidaya kroto secara sederhana, mudah-mudahan bermanfaat dan memberikan inspirasi untuk kita semua.
 
Cara budidaya klangrang dengan media bambu di atas kolam

Ada berbagai cara untuk melakukan budidaya kroto. Beberapa cara yang telah dilakukan oleh para peternak salah satunya adalah dengan media bambu yang diletakkan di atas kolam. Cara ini agak sedikit ribet, kita harus memiliki kolam. Jalan keluarnya jika kita tidak memiliki kolam adalah dengan menggunakan wadah kecil untuk tempat air untuk meletakkan kaki kandang kroto. Berikut cara budidaya klangrang dengan media bambu:

1. Potong bambu sepanjang 40 cm, ujung kanan dan kiri berlobang/jangan ada ros/ruas bambu
2. Satukan beberapa potong bambu dengan kayu atau tali
3. Letakkan bambu tersebut pada sebuah rak di atas kolam supaya semut tidak bisa pergi
4. Kolam juga berfungsi agar semut tidak terganggu oleh semut hitam atau jenis lain.
5. Pindahkan bibit semut klangrang bersama ratunya ke dalam bambu,
6. Pakan berupa tulang-tulang hewan, bangkai, serangga,
7. Tambahkan air gula, karena semua semut sangat membutuhkan rasa manis.
 
Kelemahan cara budidaya kroto dengan media bantu adalah kita sulit untuk mengontrol kroto yang berada di dalam bambu karena tidak bisa dilihat dari luar. Apakah sudah dapat dipanen atau belum?

Cara budidaya kroto dengan media toples

Alternatif lain cara budidaya semut rangrang adalah dengan menggunakan media stoples. Cara ini dipandang lebih menguntungkan karena kita bisa mengontrol keberadaan semut dengan mudah karena wadah transparan. Kita dapat mengetahui kapan kroto bisa dipanen. Cara ini lebih mudah dilakukan daripada cara budidaya semut klangrang dengan media bambu.
 
1. Sediakan beberapa toples besar berdiameter 30 cm
2. Tatakan pot berdiameter lebih dari 30 cm di dalam tatakan kita letakkan batu bata untuk dudukan stoples
3. Lakban plastik
4. Lobangi toples pada bagian bawahnya di tengah dengan diameter 3 cm
5. Masukkan bibit klangrang dari alam dengan cara terbalik
6. Masukkan dari bawah ke atas melalui lubang bagian bawah, klangrang akan mencari tempat yang tinggi
7. Setelah masuk, baliklah toples, lakban tutupnya agar tidak lepas
8. Tempatkan toples pada tatakan pot yang sudah diberi air dan batu bata
9. Batu bata digunakan untuk dudukan toples agar tidak mengapung di atas air dan bergerak-gerak.

Selamat mencoba, semoga berhasil