Tampilkan postingan dengan label sapi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sapi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Mei 2013

Pupuk Organik dari Kotoran Sapi

 
Pupuk Organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik, seperti kotoran, hewan ternak, sampah organik daun-daunan, dan bahan-bahan organik lainnya. Salah kotoran ternak yang dapat dibuat menjadi pupuk organik adalah kotoran sapi. Kotoran sapi sangat melimpah tersedia di pedesaan sebagai sentra usaha ternak sapi. Untuk mengantisipasi pengaruh buruk terhadap lingkungan dan kesehatan, maka kotoran sapi harus diolah menjadi pupuk organik yang sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Keuntungan lain dari penggunaan pupuk rganik adalah dapat menghemat biaya produksi pertanian.
Untuk membuat pupuk organik, bahan baku utama yang digunakan adalah limbah ternak berupa kotoran sapi yang bercampur dengan sisa makanannya dan bercampur dengan air kencingnya. Bahan baku ini disediakan lebih kurang masing-masing 10 karung (beratnya 30 kg/karung). Bahan tambahan (substituen) adalah urea, SP-36, abu sisa pembakaran sampah/abu rumah tangga, serbuk kayu, kalsit. Starter digunakan EM4 (efective microorganism).

Peralatan yang diperlukan untuk pembuatan pupuk organik antara lain bak (kotak kayu ukuran 1x1x1 m) 3 buah, sekop, ember, ayakan, termometer, karung/kampil, timbangan, kantong plastik, dan lain-lain. Langkah-langkah pembuatan pupuk organik dilakukan dengan tiga tahap sebagai berikut:



  1. Bahan kotoran ternak disiapkan dengan kelembaban sekitar 60 %. Bila bahan terlalu becek atau kelembaban lebih dari 60 % maka kotoran ternak didiamkan beberapa waktu hingga mencapai kelembaban yang diinginkan. Bila kotoran ternak terlalu kering, maka perlu disiram dengan air agar mencapai kelembaban 60 %. Setelah kotoran ternak kelembaban mencapai 60 %, selanjutnya ditambah dengan serbuk gergaji, starter, urea, dan SP-36, lalu dicampur hingga rata. Diamkan bahan ini selama 1 minggu.
  2. Bahan-bahan pada proses nomor 1 dibalik dengan cara dipindahkan ke bak yang lain. Pada saat pembalikan ini, dilakukan penambahan abu dan kalsit. Proses yang berlangsung sekitar 3 minggu ini perlu dijaga kelembabanya dan suhunya dengan cara pembalikan.
  3. Pada tahap yang terakhir ini, bahan kompos akan mengalami penstabilan, yaitu suhu mulai turun ke suhu normal dan bahan sudah berbentuk remah. Kondisi ini menandakan bahwa bahan kompos telah menjadi kompos (pupuk organik), sehingga siap digunakan. Selanjutnya dilakukan penyaringan dan pengemasan agar dapat disimpan atau diangkut ketempat lain.
 Demikian cara pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi secara sederhana, semoga bermanfaat.

Kamis, 09 Mei 2013

Urine Sapi untuk Obat Penyakit Manusia


Urine sapi adalah hasil ekskresi dari alat pencernaan sapi. Urine sapi selain memiliki kandungan nutrisi dan zat hara yang menyuburkan tanah dan sangat dibutuhkan bagi tumbuhan, urine sapi bisa digunakan untuk mengusir serangga. Hal ini di sebabkan karena bau dari urine sapi itu sendiri yang khas dan menyengat yang sangat tidak disukai oleh serangga, sehingga serangga akan menghindar apabila mendapati bau tersebut berada di dekatnya. (Phrimantoro, 1995). Di balik itu semua, ada satu hal yang sangat aneh terjadi di Negara India seperti yang diberitakan oleh merdeka.com pada hari Senin tanggal 11 Maret 2013 dua bulan yang lalu.

Di India, tepatnya di Mangalore negara bagian Karnataka telah beredar sebuah obat yang mujarab yang sedang populer untuk penyembuhan berbagai macam penyakit manusia. Anehnya obat ini terbuat dari urine sapi. Di negara kita, untuk bahan pupuk organik saja masih banyak yang enggan memanfaatkannya, padahan sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa urine sapi sangat baik untuk tanaman pertanian, apalagi untuk obat yang harus diminum. Wih, apa kira-kira mereka mau minum ya.

Obat ini diberi nama Gomutra Arka yang telah diproduksi oleh Govanithashraya Trust. Urine sapi yang digunakan berasal dari berbagai jenis sapi
di India. Obat ini berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti penyakit ginjal, penyakit kulit, dan asam urat. Secara ilmiah, obat ini dapat memurnikan darah dan memperpanjang hidup manusia. Jika memang benar adanya, ternyata urine sapi memiliki berjuta-juta manfaat bagi manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Betapa Tuhan menciptakan alam dan isinya saling terkait dan mempengaruhi, tetapi manusianya yang kurang mengerti akan hal yang demikian, sehingga terkadang kurang arif dalam memanfaatkan kekayaan alam ini, sehingga bukan manfaat yang kita petik, malainkan mudarat yang diterima. Semoga dengan berita tersebut, kita mau membuka pikiran kita untuk berwawasan lebih maju dan mau memanfaatkan apa yang diberikan Tuhan untuk kita melalui penciptaan alam semesta ini.

Urine Sapi Banyak Manfaatnya

 

Urine sapi adalah air yang keluar dari alat kelamin sapi yang kita kenal dengan air kencing sapi. Bagi kebanyakan orang, urine sapi merupakan benda menjijihkan yang harus dibuang jauh-jauh. Selain bentuknya yang jorok, urine sapi ini dianggap sebagai zat yang mencemarkan udara karena baunya yang menyengat. Namun bagi sebagian orang yang mengetahuinya, urine sapi merupakan benda yang sangat banyak manfaatnya. Dengan sedikit olah, urine sapi ini menjadi benda yang berharga dalam bidang pertanian, yaitu sebagai pupuk organik yang sekaligus juga sebagai bahan pengusir hama tanaman yang sangat ampuh karena baunya yang menyengat. Urine sapi adalah hasil ekskresi dari alat pencernaan sapi. Urine sapi selain memiliki kandungan nutrisi dan zat hara yang menyuburkan tanah dan sangat dibutuhkan bagi tumbuhan, urine sapi bisa digunakan untuk mengusir serangga. Hal ini di sebabkan karena bau dari urine sapi itu sendiri yang khas dan menyengat yang sangat tidak disukai oleh serangga, sehingga serangga akan menghindar apabila mendapati bau tersebut berada di dekatnya. (Phrimantoro, 1995).

Pemanfaatan urine sapi masih jarang dilakukan oleh petani maupun peternak itu sendiri yang nota bene juga seorang petani. Hal ini karena kurangnya sosialisai oleh petugas dan pengetahuan para peteni dan peternak itu sendiri. Justru malah para blogger atau neter yang sering menggembor-gemborkan tentang pemanfaatan urine sapi bagi pertanian melalui tulisan dan artikel mereka pada media internet. Disadari atau tidak, dengan membiarkan urine sapi ini terbuang begitu saja, sesungguhnya kita telah menyia-nyiakan anugerah Tuhan yang sangat berharga.

Mengapa zaman dahulu sawah-sawah sangat subur dan jarang terserang hama, itu karena zaman dulu para petani sering menggembalakan kerbau maupun sapi di sawah, sehingga kotoran dan air kencingnya langsung masuk ke sawah yang akhirnya dapat menyuburkan tanah dan mengusir hama tanaman. Dengan penemuan baru di bidang pertanian, ternyata urine sapi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan pengusir hama tanaman yang sangat efektif dan murah, yaitu urine sapi dapat dioleh menjadi insektisida alami.

Insektisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga pengganggu tanaman. Insektisida dapat membunuh serangga dengan dua mekanisme, yaitu dengan meracuni makanannya, dalam hal ini adalah tanaman dan dengan kontak langsung dengan serangga tersebut. Insektisida adalah suatu senyawa atau larutan di mana di dalamnya terdapat unsur-unsur kimia yang apabila tertelan atau terhirup oleh serangga akan mengacaukan system pencernaan serangga tersebut.

Saat ini produk  produk insektisida telah banyak berkembang, baik alami maupun sintetis. Akan tetapi prosentase petani lebih memilih menggunaka insektisida buatan pabrik dengan pertimbangan lebih praktis dan tidak repot serta ampuh dalam mengusir serangga. Padahal apabila di kaji lebih dalam, penggunaan insektisida sintetis dapat menurunkan kualitas produk pertanian. Hal ini disebabkan penyemprotan insektisida tidak hanya mengenai daun sebagai sasaran utama tetapi juga bagian lain tumbuhan temasuk buahnya. Sisa-sisa bahan kimia tersebut akan terus menempel dan terserap hingga mempengaruhi kualitas hasil panen yang akibatnya bila dikonsumsi manusia akan menimbulkan efek negative, misalnya pertumbuhan sel-sel yang tidak pada tempatnya.

Dengan alasan kesehatan dan nilai ekonomis tersebut di atas, maka hendaknya, kita para petani dan peternak memulai memanfatkan urine sapi ini, sebagai bahan organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki kerusakan tanah akibat bahan kimia yang ditimbulkan oleh insektisida dan pupuk pabrikan, dan mengusir hama tanaman.

Jumat, 26 April 2013

Alasan beternak sapi


Sapi adalah hewan peliharaan berkaki empat yang sudah banyak dibudidayakan di suluruh penjuru dunia. Jenis sapi yang dibudidayakan sangat beragam sesuai dengan daerah asalnya. Pemerintah Indonesia sekarang ini sedang menggalakan budidaya sapi yang memiliki manfaat yang sangat banyak, yaitu selain untuk dimanfaatkan dagingnya, sapi juga dapat dimanfaatkan kotorannya. Mengapa pemerintah gencar dalam menggalakan ternak sapi bagi masyarakat pedesaan? Berikut ini alasannya:

Pemerintah mencanangkan pembangunan di bidang peternakan akhir-akhir ini. Pembangunan peternakan bertujuan untuk meningkatkan produk hasil ternak, pendapatan para peternak, membuka lapangan kerja baru, memperluas lapangan kerja, meningkatkan jumlah populasi ternak sapi di Indonesia khususnya di pedesaan yang memiliki sumber-sumber pakan alami yang melimpah, dan meningkatkan kualitas genetika keturunan ternak sapi. Untuk itu, pemerintah bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata dengan upaya mengembangkan bidang peternakan, khususnya ternak sapi.

Suplai daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak mengalami kendala dan hambatan. Beberapa faktor penghambat pemenuhan target pencapaian pemenuhan akan protein hewani bagi masyarakat adalah minimnya pengetahuan peternak, salah satunya dalam budidaya penggemukan sapi. Ini sangat merugikan bagi para peternak. Produksi peternakan yang masih terbatas, memicu import daging sapi dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Solusinya adalah dengan meningkatkan perkembangan peternakan sapi pedaging dengan menerapkan peternakan berbasis teknologi maju seperti yang dilakukan oleh negara lain yang telah berhasil. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan petani peternak itu sendiri.

Rabu, 17 April 2013

Pakan Ternak Murah

KTT Saraswati, Tambaharjo, Adimulyo, Kebumen, Jawa Tengah - Solusi Pakan Ternak Murah dalam usaha budidaya/peternakan dan perikanan.

Pakan ternak adalah suatu hal yang paling penting dalam usaha peternakan. Pakan ternak sangat berpengaruh pada besar kecilnya pendapatan atau keuntungan dalam beternak. Mengingat pentingnya pakan ternak, banyak perusahaan peternakan yang melakukan uji coba untuk menemukan pakan alternatif yang mudah, murah, dan bergizi. Akan tetapi di kalangan peternak tradisional biasanya hanya mengandalkan alam untuk kebutuhan pakan ternaknya atau bahkan mereka hanya mengandalkan pakan dari membeli pakan pabrikan.

Inilah yang membedakan peternak tradisional dangan peternak modern yang telah menggunakan teknologi maju dalam beternak dan selalu berinovasi mencari terobosan pakan ternak murah. Keengganan para peternak tradisional biasanya karena mereka belum mengetahui akan adanya teknologi dan penemuan baru tentang pakan ternak murah, informasi yang mereka peroleh sangat minim, sehingga untuk menyediakan pakan ternak, mereka cenderung untuk mengandalkan dari ketersediaan alam saja. Padahal kalau kita tahu bahwa, penemuan baru dalam dunia peternakan sangatlah banyak manfaatnya.

Langsung saja kami sampaikan beberapa alternatif pakan ternak murah.

Yang pertama pakan sapi murah, seperti pada postingan terdahulu, kami telah memberikan informasi tentang pakan sapi yang mudah dan murah namun tetap memiliki nilai gizi yang tinggi, yaitu jerami atau limbah tanaman padi. Jerami sangat melimpah, apalagi di pedesaan, bahkan saking banyaknya terkadang jerami dibakar oleh pemiliknya. Bagaimana jerami bisa menjadi pakan ternak yang bernilai gizi tinggi? Jawabanya adalah dengan difermentasi terlebih dahulu.

Yang kedua pakan lele murah, seperti postingan terdahulu, telah kami sampaikan alternatif pakan dalam budidaya lele dumbo, yaitu dengan memanfaatkan kototran sapi sebagai pakan lele pengganti pur/pakan pabrikan. Caranya adalah dengan difermentasi terlebih dahulu agar kandungan gas-nya menghilang, juga untuk menumbuhkan jasat renik dan cacing sebagai sumber makanan lele yang banyak mengandung protein sehingga tidak kalah dengan pakan pabrikan.

Yang ketiga pakan semut rangrang murah, budidaya kroto sekarang ini sedang marak dilakukan oleh para peternak, tidak terkecuali kelompok kami. Ternak semut rangrang penghasil kroto sangat mudah dilakukan bagi yang mengetahuinya. Sama seperti pada ternak lainnya, kunci utama keberhasilan ternak kroto ini juga tergantung pada pakan. Pakan semut rangrang sangat banyak macamnya dan pakan ini dengan sangat mudah bisa kita dapatkan dari lingkungan sekitar kita. Misalnya capung, jangkrik, tulang, dan ulat. Pakan yang kami anggap paling murah adalah ulat, yaitu ulat daun pisang. Ulat daun pisang sangat banyak dan bisa kita temukan di mana saja sepanjang ada tanaman pisang.

Yang keempat pakan kambing murah, ternak kambing biasanya dilakukan oleh masyarakat pedesaan, karena di sana banyak terdapat rumput yang tumbuh subur sebagai makanan utama kambing. Namun, bagaimana pada musim kemarau, di mana rumput dan daun-daunan mengering? Hal ini menjadi kendala bagi para peternak. Solusinya adalah dengan menggunakan teknologi modern dengan membuat pakan buatan yang bahannya mudah dan murah serta tersedia dengan melimpah di sekitar kita. Apakah itu? Jawabannya adalah gedebog pisang. Para ilmuwan/peneliti telah menemukan resepnya agar beternak kambing menjadi mudah dan tanpa menyita waktu untuk merumput, yaitu dengan fermentasi gedebog pisang. Hal ini telah banyak dilakukan oleh para peternak modern dan terbukti berhasil, dalam 3 bulan kambing mereka bertambah berat hingga mencapi 30 kg dan siap jual.

Demikian beberapa pilihan beternak yang dapat kita lakukan, semoga bermanfaat. Untuk detail tentang fermentasi gedebog pisang, tunggu postingan berikutnya. Terima kasih atas kunjungan anda, mohon maaf atas segala kekeliruan.

Rabu, 10 April 2013

Penyakit Reproduksi pada Ternak Sapi


KTT Saraswati Desa Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen - Ternak sapi adalah alternatif usaha yang telah dilaksanakan oleh masyarakat desa. Apalagi setelah pemerintah menggalakkan program budidaya sapi untuk tujuan swasembada daging sapi pada tahun 2014 nanti. Kelompok kami telah melakukan ternak sapi sejak tahun 2005, suka duka telah banyak kami lalui. Hingga saat artikel ini ditulis kami masih aktif budidaya sapi. Ada yang pembibitan dan sebagian ada yang penggemukan. Alasan pembibitan adalah untuk meningkatkan populasi sapi PO kami sedangkan alasan penggemukan agar hasilnya lebih cepat dinikmati sebagai tambahan inkam keluarga.

Suka duka yang kami alami kami rasakan bersama, segala masalah kami hadapi bersama. Namun ada beberapa masalah yang harus ditangani oleh petugas kesehatan hewan terkait, yaitu masalah penyakit reproduksi pada ternak sapi kami. Beberapa sapi yang kami pelihara, ada yang belum bisa bunting, padahal sudah berkali-kali kami kawinkan, baik dengan inseminasi buatan (IB) atau dengan kawin benggala. Ada juga sapi kami yang kurus dan nafsu makannya berkurang.

Permasalahan di atas bertolak belakang dengan tujuan pendirian kelompok ternak kami. Ada beberapa anggota yang merasa sedih bahkan merugi karena sapinya belum bisa bunting, padahal telah dipelihara sekian lama, dengan alasan demikian, sebagian anggota meminta kepada pengurus agar menukar dengan sapi yang untuk penggemukan. Memang, pembangunan peternakan sebagai bagian dari pembangunan pertanian yang bertujuan mencukupi kebutuhan pangan yang bergizi, meningkatkan pendapatan petani dan penyediaan lapangan kerja melalui peningkatan populasi dan produksi hasil ternak. Pembangunan peternakan tersebut harus mampu menyentuh langsung kehidupan petani peternak dan masyrakat pada umumnya.

Dalam hal ini sub sektor peternakan merupakan salah satu alternatif usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dan menampung tenaga kerja tanpa penambahan lahan. Salah satu hambatan yang kami hadapi dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak adalah adanya berbagai penyakit reproduksi yang merupakan faktor yang langsung berpengaruh terhadap populasi dan pengembangan ternak. Penyakit reproduksi pada ternak dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi petani khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Karena selain merusakkan kehidupan ternak, dan mneghambat perkembangan populasi juga dapat menular kepada manusia. Kasus gangguan reproduksi yang ditandai dengan rendahnya fertilitas induk, akibatnya berupa penurunan angka kebuntingan dan jumlah kelahiran pedet, sehingga mempengaruhi penurunan populasi sapi dan pasokan penyediaan daging secara nasional.

Diantara gangguan reproduksi yang cukup mempengaruhi produktivitas ternak yaitu kemajiran pada ternak betina. Kemajiran ternak betina bisa disebabkan oleh infeksi penyakit ataupun non infeksi seperti gangguan hormon, kelainan bawaan, patologi kelamin dan pakan yang kurang nutrisi. Kerugian ekonomi akibat serangan penyakit dapat ditekan jika diagnosa, pencegahan, ataupun pengobatan dilakukan sedini mungkin, secara cepat dan tepat agar penyakit tidak menyebar ke ternak lain. Dan keberhasilan reproduksi akan sangat mendukung peningkatan populasi ternak.

Penyakit reproduksi pada ternak dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi petani ternak kelompok Saraswati khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Karena selain merusakkan kehidupan ternak, dan mneghambat perkembangan populasi juga dapat menular kepada manusia. Diantara gangguan reproduksi yang cukup mempengaruhi produktivitas ternak yaitu kemajiran pada ternak betina. Kemajiran ternak betina bisa disebabkan oleh infeksi penyakit ataupun non infeksi seperti gangguan hormon, kelainan bawaan, patologi kelamin dan pakan yang kurang nutrisi. Kerugian ekonomi akibat serangan penyakit dapat ditekan jika diagnosa, pencegahan, ataupun pengobatan dilakukan sedini mungkin, secara cepat dan tepat agar penyakit tidak menyebar ke ternak lain. Dan keberhasilan reproduksi akan sangat mendukung peningkatan populasi ternak.

Kemajiran ternak betina yang disebabkan oleh infeksi-infeksi penyakit yang umum dan sering terjadi di lapangan. Diantaranya penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur yang sering oleh aspergillus fumigatus, virus seperti IBR, bakteri seperti Brucellosis, dan parasit seperti Trichomoniasis. Pada umumnya pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi kandang yang bagus, vasksinasi, isolasi sedini mungkin jika ada hewan yang terserang infeksi penyakit kemajiran dan pemberian nutrisi yang baik pada hewan yang bunting.

Selasa, 26 Februari 2013

Berkah Bagi Peternak Sapi

Musim Panen 2013 Telah Tiba


Kebahagiaan seorang peternak sapi di Desa Tambaharjo, ketika ditanya pendapatnya tentang musim panen 2013 ini. "Hore musim panen telah tiba,sapi jadi tidak kurang pakan.peternakpun merasakan berkah dari panen. Sebelum panen peternak merasakan begitu sulitnya cari pakan. Iya kalau peternak yang punya tanaman rumput gajah tidak begitu kerepotan, tapi yang ga' punya, setengah mati kita cari pakan, apalagi kalau ternaknya lebih dari dua. Tapi alhamdullilah panen telah datang membawa berkah bagi kita semua".

Itulah suara hati para peternak sapi, secara jujur mengungkapkan perasaannya, suka dukanya merawat sapi, hasil belum tentu, cape' sudah pasti, tetapi karena itulah profesi mereka, jadi harus bagaiman lagi? Ya harus tetp dijalani dengan tabah, dengan harapan sapinya akan beranak jika pembibitan, dan cepat gemuk jika usaha penggemukan sapi. Dengan bantuan motor butut, mereka mencari jerami untuk memberi makan sapi yang sudah dianggap sebagai keluarganya. Mudah-mudahan Allah selalu memberi rizki yang melimpah bagi kita semua.

Jerami

Damen/Jerami adalah pakan alternatif bagi ternak sapi ketika musim panen padi tiba. Selain sangat melimpah, jerami juga merupakan pakan sapi yang murah dan mudah untuk mendapatkannya. Bahkan bagi yang kreatif dan mau, jerami dapat menghasilkan tambahan uang jajan bagi keluargannya. Kok bisa? Ya bisa, karena tidak semua peternak sapi memiliki waktu luang untuk mencari jerami sendiri. Ada sebagian peternak yang karena sibuknya sehingga tidak mempunyai waktu untuk mencari jerami sendiri. Nah, ini menjadi kesempatan bagi peternak lain untuk memanfaatkannya. Dengn menjual sebagian jerami ke peternak yang membutuhkan.

Harga jerami ketika panen tiba memang tergolong murah, biasanya hanya sekitar Rp. 3.000,- hingga Rp. 5.000,- saja. Akan tetapi ketika bukan musim panen, harga jerami basah mencapai Rp. 7.000,- hingga Rp. 10.000,- per-ikat. Kalau sehri bisa menjual 3 ikat saja, maka peternak akan mendapatkan tambahan penghasilan sekitar Rp. 9.000,- sampai Rp. 15.000,-. Lumayan kan, sambil menyelam minum air. Sapi terpenuhi makanannya, sementara menghasilkan uang tambahan juga.


Fermentasi Jerami

Jerami banyak mengandung serat, sehingga cocok untuk makanan sapi, namun pemberian jerami tetap harus diimbangi dengan pemberian makanan tambahan seperti dedak halus (bekatul). Jerami dapat langsung diberikan kepada sapi sebagai makanannya, akan tetapi akan lebih bagus lagi, dilakukan fermentasi terlebih dahulu. Dengan fermentasi, selain gizi jerami naik, juga akan membantu pencernaan sapi. Fermentasi telah banyak dilakukan oleh peternak sapi di Indonesia, khususnya daerah sentra produksi padi, seperti Kabupaten Kebumen.

Seperti dikatakan oleh Drh. Yanuartono, MP, bahwa pemanfaatan pakan jerami fermentasi ditujukan untuk membantu peternak yang kesulitan mendapatkan pakan hijauan di saat musim kemarau. Selain itu, petani diajak untuk memanfaatkan limbah jerami yang melimpah saat musim panen tiba. Dengan pemanfaatan jerami tersebut, petani tidak harus menghabiskan waktunya untuk hanya sekedar mencari rumput untuk pakan ternak, akan tetapi dengan pemanfaatan jerami, petani akan memiliki waktu luang untuk bekerja. Sehingga penghasilan dari beternak sapi tidak menjadi utama, melainkan menjadi penghasilan tambahan.

Cara Pembuatan Fermentasi Jerami

Untuk memberikan manfaat lebih pada ternak sapi, pemberian jerami hendaknya terlebih dahulu dilakukan fermentasi. Menurut Drh. Yanuartono, MP fermentasi jerami dapat dibuat dengan cara yang cukup sederhana, yaitu hanya dengan mencampur jerami kering dengan polar dengan perbandingan 10 : 2, serta ditambahkan air secukupnya. Selanjutnya campuran jerami dan polar ini dimasukkan ke dalam tabung untuk dilakukan fermentasi selama satu minggu. “Pakan sapi ini siap dipanen, ditandai dengan aroma yang harum dan tekstur tidak berubah “ katanya. Selanjutnya Drh. Yanuartono, MP mengatakan bahwa, fermentasi jerami menghasilkan pakan sapi yang dapat mempercepat penyerapan sari makanan dalam tubuh sapi. Sapi membutuhkan waktu fermentasi terhadap seluruh makanan yang ditampung di dalam rumen. “Justru pakan alternative ini, fermentasi sudah dilakukan lebih dulu,” katanya.

Demikian artikel tentang pemanfaatan limbah jerami, mudah-mudahan bermanfaat.

Selasa, 12 Februari 2013

Air Limbah Tahu untuk Minum Sapi

Memanfaatkan Air Limbah Tahu untuk Minum Sapi

Limbah tahu adalah air sisa pembuatan tahu yang biasanya hanya dibuang begitu saja oleh pemiliknya. Biasanya air ini jumlahnya sangat banyak dan jika tidak dibuang lama-lama menimbulkan bau yang tidak sedap. Kita dapat memanfaatkan air limbah tersebut untuk ternak sapi. Hal ini telah banyak dilakukan oleh peternak sapi. Namun masih banyak juga peternak yang belum mengetahui akan hal ini. Bagi mereka yang kreatif apapun yang ada di lingkungan kita bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan keluarga. Salah satunya adalah limbah tahu ini, yang dapt digunakan untuk pemberian minum ternak sapi.
Menurut seorang peternak sapi dari Desa Tambaharjo Kecamatan Adimulyo Kabupaten Jawa Tengah yang bernama Tibyanul Amili, bahwa air limbah tahu dapat dimanfaatkan untuk minuman ternak sapi dari pada dibuang percuma begitu saja. Sebagai minuman sapi, air limbah tahu mempunyai nilai tambah tersendiri, karena sisa pabrik tahu tersebut masing mengandung protein yang baik untuk kesehatan dan perkembangan pertumbuhan sapi.

Sapi yang minum air limbah tahu akan memiliki perkembangan yang berbeda dengan yang hanya minum air biasa. Dengan sedikit menambah katul/sisa penggilingan padi sudah dapat memberikan nutrisi yang baik untuk perkembangan ternak sapi. Sapi akan terlihat lebih sehat, lincah, warna kulitnya cerah, dan berat badannya bertambah dengan cepat.

Untuk 1 ekor sapi, peternak ini memberikan 1 jerigen air limbah tahu yang diberikan sekaligus untuk sekali minum pada sore hari, sedangkan untuk pagi hari hanya diberikan air minum biasa yang dicampur dengan sedikit bekatul. Setelah rutin memberikan minum dengan air limbah tahu, sapi tersebut mengalami peningkatan kesehatan dan berat badan yang signifikan. Hal itu menguntungkan bagi para peternak, dengan perkembangan yang cepat maka cepat pula mendapatkan keuntungan, karena itu dapat mempercepat masa panen bagi sapi pedaging.

Sapi yang diberi munim dengan air limbah tahu ini terlihat minum dengan lahap, minuman ini diberikan sesaat sebelum pemberian hijauan, seperti rumput sawah/pekarangan, rumput gajah, ataupun damen/batang padi yang baru dipanen. Selain air minum, hal yang penting lainnya yang dapat memicu pertumbuhan berat badan sapi adalah hijauan dan sanitasi lingkungan kandang. Hijauan mutlak harus diberikan, karena itu adalah makanan utama sapi. Hijauan yang baik adalah yang masih segar yang baru diambil dari alam, seperti rumput gajah sebagai rumput unggulan saat ini dalam beternak sapi. Selain hijauan pakan ternak, sanitasi lingkungan kandang juga merupakan keharusan. Kandang harus bersih dari sisa pakan dan kotoran sapi. Kandang yang kotor akan mendatangkan berbagai macam bibit penyakit. Kandang yang kotor juga berpengaruh pada nafsu makan ternak sapi.

Untuk mendukung sanitasi yang baik, sapi juga perlu dimandikan, sapi yang bersih akan mempunyai nafsu makan yang kuat, sebaliknya sapi yang kotor, nafsu makannya rendah, karena selalu terganggu oleh lalat dan binatang pengganggu lainnya yang menyukai tempat-tempat yang kotor, Selain itu, dalam kondisi kotor, ternak sapi rentan terkena serangan penyakit, seperti gatal, gudig, luka yang tidak kunjung sembuh, dan cacingan. Untuk itu kebersihan ternak sapi harus tetap terjaga.

Demikian artikel tentang sapi ini, semoga bermanfaat untuk Anda, terima kasih atas kunjungan Anda, mohon maaf atas segala kesalahan, pertanyaan, kritik, dan saran Anda dapat ditulis di kotak komentar di bawah ini. Selamat beternak, sukses untuk Anda.