Kamis, 16 Mei 2013

Pupuk Organik dari Kotoran Sapi

 
Pupuk Organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik, seperti kotoran, hewan ternak, sampah organik daun-daunan, dan bahan-bahan organik lainnya. Salah kotoran ternak yang dapat dibuat menjadi pupuk organik adalah kotoran sapi. Kotoran sapi sangat melimpah tersedia di pedesaan sebagai sentra usaha ternak sapi. Untuk mengantisipasi pengaruh buruk terhadap lingkungan dan kesehatan, maka kotoran sapi harus diolah menjadi pupuk organik yang sangat baik untuk memperbaiki struktur tanah yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Keuntungan lain dari penggunaan pupuk rganik adalah dapat menghemat biaya produksi pertanian.
Untuk membuat pupuk organik, bahan baku utama yang digunakan adalah limbah ternak berupa kotoran sapi yang bercampur dengan sisa makanannya dan bercampur dengan air kencingnya. Bahan baku ini disediakan lebih kurang masing-masing 10 karung (beratnya 30 kg/karung). Bahan tambahan (substituen) adalah urea, SP-36, abu sisa pembakaran sampah/abu rumah tangga, serbuk kayu, kalsit. Starter digunakan EM4 (efective microorganism).

Peralatan yang diperlukan untuk pembuatan pupuk organik antara lain bak (kotak kayu ukuran 1x1x1 m) 3 buah, sekop, ember, ayakan, termometer, karung/kampil, timbangan, kantong plastik, dan lain-lain. Langkah-langkah pembuatan pupuk organik dilakukan dengan tiga tahap sebagai berikut:



  1. Bahan kotoran ternak disiapkan dengan kelembaban sekitar 60 %. Bila bahan terlalu becek atau kelembaban lebih dari 60 % maka kotoran ternak didiamkan beberapa waktu hingga mencapai kelembaban yang diinginkan. Bila kotoran ternak terlalu kering, maka perlu disiram dengan air agar mencapai kelembaban 60 %. Setelah kotoran ternak kelembaban mencapai 60 %, selanjutnya ditambah dengan serbuk gergaji, starter, urea, dan SP-36, lalu dicampur hingga rata. Diamkan bahan ini selama 1 minggu.
  2. Bahan-bahan pada proses nomor 1 dibalik dengan cara dipindahkan ke bak yang lain. Pada saat pembalikan ini, dilakukan penambahan abu dan kalsit. Proses yang berlangsung sekitar 3 minggu ini perlu dijaga kelembabanya dan suhunya dengan cara pembalikan.
  3. Pada tahap yang terakhir ini, bahan kompos akan mengalami penstabilan, yaitu suhu mulai turun ke suhu normal dan bahan sudah berbentuk remah. Kondisi ini menandakan bahwa bahan kompos telah menjadi kompos (pupuk organik), sehingga siap digunakan. Selanjutnya dilakukan penyaringan dan pengemasan agar dapat disimpan atau diangkut ketempat lain.
 Demikian cara pembuatan pupuk organik dari kotoran sapi secara sederhana, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar