Kandang sapi yang sebelumnya telah disiapkan oleh kelompok kami, sekarang ini telah terisi penuh, Alhamdulillah. Para anggota merasa senang dan bahagia, mudah-mudahan usahanya di bidang peternakan khususnya pembibitan sapi membuahkan hasil.
Jika dikalkulasi ternyata lebih menguntungkan penggemukan sapi dari pada pembibitan sapi. Dalam waktu 6 (enam) bulan para peterkan sudah bisa memanen hasilnya, berbeda dengan pembibitan sapi, para peternak harus menunggu sampai 18 bulan, iya kalu beruntung sapinya bunting, kalau tidak bunting-bunting, kan rugi sudah bersusah payah memberi makan setiap hari selama 6 bulan ternyata sapi tidak bunting.
Berikut ini kami sampaikan cara penggemukan sapi versi Riza Imam Nugraha, S.Pt
Mengenal Manajemen Pakan Sistem Penggemukan Sapi
Oleh : Riza Imam Nugraha, S.Pt
Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi sistem penggemukan pada ternak sapi adalah teknik pemberian pakan/ ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang akan digemukkan, serta lama penggemukan. Usaha penggemukan sapi perlu akan upaya untuk meningkatkan bobot sapi sebelum dijual. Banyak dijumpai para peternak tradisional mencari sapi yang telah pubertas, tetapi tubuhnya masih kurus. Tubuh yang kurus tersebut bisa jadi karena pemberian pakan yang kurang tepat.
Di luar negeri, penggemukan sapi dikenal dengan sistem pasture fattening, dry lot fattening, dan
kombinasi keduanya, sedangkan di Indonesia dikenal dengan sistem kereman atau sistem paron (Timor). Cara penggemukan sapi secara modern dilakukan dengan menggunakan prinsip feedlot, yaitu pemberian pakan sapi terdiri dari hijauan dan konsentrat yang berkualitas di dalam kandang.
a. Sistem dry lot fattening
Sistem dry lot fattening yaitu penggemukan sapi dengan memperbanyak pemberian pakan konsentrat. Jumlah pemberian hijauan hanya relatif sedikit sehingga efisiensi penggunaan pakan lebih tinggi. Perbandingan hijauan dan konsentrat berkisar antara 40:60 sampai 20:80. Perbandingan ini didasarkan pada bobot bahan kering (BK). Penggemukan sistem ini dilakukan di dalam kandang. Pakan hijauan dan konsentrat diberikan kepada sapi di dalam kandang. Jadi, pakan harus disediakan sesuai porsi waktu yang tepat. Pada sistem penggemukan ini sebaiknya hijauan selalu tersedia. Bila sapi masih terlihat lapar, hijauan diberikan lagi sehingga akan berimplikasi pada peningkatan laju pertambahan bobot tubuh. Program penggemukan dengan system ini ada yang dimulai dari anak sapi yang masih menyusu (pedetsusu). Atau, anakan sapi perah jantan yang sejak lahir telah diberikan ransum pakan berkualitas tinggi ditempatkan pada kandang khusus.
b. Sistem pasture fattening
Sistem penggemukan pasture fattening, yaitu sapi yang digembalakan di padang penggembalaan sepanjang hari. Dengan sistem ini, ada ternak yang tidak dikandangkan dan ada juga yang dikandangkan setelah malam hari atau pada saat matahari bersinar terik. Padang penggembalaan yang baik adalah padang tersebut ditumbuhi hijauan berupa rumput dan leguminosa. Sementara padang penggemabalaan yang hanya ditumbuhi rumput saja berdampak kurang baik bagi laju pertumbuhan sapi. Bila memungkinkan, padang gembalaan yang hanya ditumbuhi rumput sebaiknya ditanamileguminosa agar kualitas pakan di padang menjadi lebih baik. Leguminosa mempunyai kemampuan untuk menangkap nitrogen sehingga tanah dibawahnyamenjadi lebih subur dan baik untuk pertumbuhan rumput. Selain itu, leguminosajugamemilikikandungan protein yang tinggi. Hal yang harus diperhatikan pada sistem ini adalah cara penggembalaan dalam rangka memanfaatkan hijauan sebaik mungkin. Pengaturan pemanfaatan hijauan jangan hanya di satu tempat saja. Bisa jadi hijauan pada satu tempat sudah habis, sedangkan di tempat lain masih belum termanfaatkan. Dengan demikian, perlu dilakukan rotasi pemanfaatan untuk mengatur pertumbuhan hijauan yang ada. Selain itu ketersediaan sumber air juga harus tercukupi.
c. Sistem kombinasi dry lot dan pasture fattening
Sistem ini merupakan perpaduan dry lot fattening. Pada sistem ini, bila musim hujan berlimpah maka sapi digembalakan di padang gembalaan dan tidak harus dikandangkan. Sementara pada musim kemarau, sapi dikandangkan dan diberi pakan penuh. Pada siang hari digembalakan di padang penggembalaan, sedangkan pada malam hari sapi dikandangkan dan diberi konsentrat. Sistem penggemukan ini membutuhkan waktu yang lebih lama daripada sistem dry lot fattening, tetapi lebih singkat daripada sistem pasture fattening. Sapi yang awalnya dipelihara di padang penggembalaan, kemudian beberapa bulan sebelum dijual diberi pakan konsentrat penuh, hasilnya lebih baik dibandingkan sapi yang dari awal pemeliharaan diberipakan hijauan dan konsentrat secara seimbang.
d. Sistem kereman
Sistem ini sebenarnya hampir sama dengan dry lot fattening, yaitu ternak sapi diberi pakan hijauan dan konsentrat serta sapi dikandangkan selama pemeliharaan. Bedanya, sistem kereman lebih banyak dilakukan oleh peternak tradisional dan pemberian pakannya masih tergantung dengan kondisi. Bila musim hujan, sapi diberi banyak pakan hijauan, tetapi bila musim kering sapi lebih banyak diberi pakan konsentrat.
Cara penggemukan sapi potong sistem kereman dilakukan dengan teknologi pemeliharaan sebagai berikut:
- Sapi dipelihara dalam kandang terus menerus dan tidak digembalakan. Ternak sapi hanya sewaktu-waktu dikeluarkan, yakni pada saat membersihkan kandang dan memandikan ternak sapi.
- Semua kebutuhan ternak, baik berupa kandang air minum disediakan oleh peternak secara tak terbatas.
- Cara penggemukan sistem ini mengutamakan pemberian pakan berupa campuran rumput, leguminosa dan makanan penguat.
- Sapi penggemukan tidak untuk dijadikan tenagakerja, hal ini bertujuan agar makanan yang dikonsumsi sepenuhnya diubah menjadi daging dan lemak sehingga pertumbuhan bobot badan meningkat secara cepat.
- Pada awal masa penggemukan, ternak sapi terlebih dahulu diberikan obat cacing.
- Untuk meningkatkan palatabilitas / nafsu makan perlu diberikan perangsang nafsu makan dan vitamin.
- Lama penggemukan berkisar 4 – 10 bulan. Hal ini tergantung dari kondisi awal dan bobot sapi yang digemukkan.
DaftarPustaka:
Yulianto. P dkk.,PembesaranSapiPotongSecaraIntensif (Jakarta: PenebarSwadaya, 2010)
Syafrialdkk.,ManajemenPengelolaanSapiPotong (Jambi: BPTP Jambi, 2007)
Sapi kurus. Sapi ini perlu digemukkan sebelum dijual agar diperoleh bobot tubuh yang diinginkan peternak
Usaha sapi sistem penggemukan kereman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar