Jumat, 06 Januari 2012

K-conk Mania Tolak Keputusan Mundur Perseba Dari Kompetisi PSSI

Darah Madura – Keputusan mundur manajemen Perseba Bangkalan dari kompetisi PSSI menuai protes kalangan pecinta sepakbola di Bangkalan utamanya barisan supporter fanatik mereka, K-conk Mania. Sinyal penolakan ini sudah terlihat dua minggu lalu kala official Perseba Super membakar boneka bertuliskan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, rabu (28/12/2011) di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) sebagai aksi protes atas pemecata La Nyala Mattaliti dari Exco PSSI dan Ketua Pengprov PSSI Jatim sehari sebelumnya. (BACA Beritanya disini: Tolak Pemecatan La Nyala, Official Perseba Bakar Boneka Ketua PSSI)

Selain menolak pemecatan La Nyala, manajemen Perseba Super juga mengancam akan mundur keikut sertaan mereka dari kompetisi PSSI jika sanksi terhadap La Nyala tidak dicabut. Beberapa media pun memberitakan hal ini. Saat itu ada sebuah portal berita yang juga menulis dan memberitakan bahwa K-conk Mania ikut dalam aksi pembakaran tersebut. Sontak itu mengejutkan mereka karena merasa tidak ikut dan tidak terlibat. Mereka marah atas berita tersebut.

Nah, kini K-conk Mania kembali merasa terusik setelah ada kabar bahwa klub kebanggaan mereka, Perseba Super, mundur dari Kompetisi Divisi I PSSI. Bagi K-CONK keputusan itu sangat aneh. Karena hanya La Nyala, Perseba harus dikorbankan? Bagi K-CONK Perseba adalah kebanggaan. Tentu mereka kecewa berat jika kebanggaan mereka dikorbankan untuk sebuah kepentingan sesaat.
Kasus mbalelo alias membangkangnya Perseba ini bagi K-CONK tentu berbeda dengan kasus Persepam Madura United yang menyeberang ikut kompetisi Divisi Utama LSI. P-MU berbeda dengan Perseba. K-conk mau mendukung P-MU hanya karena solidaritas sesama tim Madura. Persoalan klub asal Pamekasan tersebut mau berlaga di kompetisi manapun, K-conk tidak mau ambil pusing. Yang penting bukan Perseba Super, klub kebanggaan orang Bangkalan! Jadi ini kasusnya berbeda karena klubnya berbeda! (BACA Beritanya disini: Pilih Jalur Illegal, P-MU Harus Bersiap Terkena Sanksi PSSI)

K-conk tentu tidak mau tahu konflik yang terjadi di tubuh PSSI. Yang mereka mau, menonton Perseba main terutama di kompetisi resmi yang digelar PSSI. Bukan sebuah kompetisi yang tidak diakui federasi. Jika sudah tidak diakui federasi yang bersangkutan, dalam hal ini tentu saja PSSI, maka status kompetisi itu hanya berlabel turnamen. Jika hanya sekedar turnamen, maka sia sialah berkompetisi. Ngabisin uang, tenaga dan pikiran!

Awalnya K-conk akan turun jalan, berdemo untuk memprotes keputusan mundur yang dilakukan managemen Perseba. Tapi hal tersebut berhasil dicegah oleh Presiden K-conk Mania, Jimhur Saros. Saya paham, hal ini dilakukan untuk mencegah konflik internal antara manajemen Perseba dengan supporter. Soliditas gerakan antara managemen dengan barisan suporter tentu sangat penting.
K-Conk Mania dan Bonek Asyik Memberikan Dukungan di Stadion Gelora Bangkalan

Manajemen yang mengurusi keperluan tim atau klub, tapi peran supporter tentu tidak bisa dinafikkan. Karena hanya suporter-lah yang bisa memberi semangat lebih kala pemain berlaga dilapangan. Tanpa suporter, sebuah pertandingan jadi hambar. Tidak ada teriakan penyemangat. Kata orang, supporter adalah pemain ke-13!

Semoga manajemen Perseba bisa mengambil langkah paling bijak bagi kebaikan sepakbola Bangkalan ke depan. Amien! Salam Settong Dhere (S1Dhere), Taretan Dhibik! (Mad Topek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar