Bumi Madura - Cinta ditolak, dukun bertindak. Kata kiasan ini sangat populer di sebagian masyarakat kita. Tapi bagi seorang pemuda di Bangkalan, Madura, bukan dukun yang bertindak melainkan celurit. Ia tega membunuh paman kekasihnya, karena cintanya tidak direstui sang paman.
Husen, 35 tahun, warga Galis, Bangkalan, harus meregang nyawa setelah ditebas dengan celurit bujur oleh Abdul Karim, pemuda setempat. Husen terlihat mengalami luka parah pada beberapa bagian tubuhnya saat ditangani tim medis Puskesmas Galis.
Pembunuhan terhadap husen berawal dari perseteruan antara korban dengan pelaku, Abdul Karim yang merupakan tunangan Matsudeh, keponakan Husein. Meski sudah bertunangan, Husen rupanya tidak rela jika Matsudeh dipersunting Abdul Karim.
Perseteruan keduanya memuncak saat pelaku bertandang ke rumah korban untuk bersilaturrahmi. Saat keluar menemui pelaku, korban ternyata menenteng celurit. Percekcokan keduanya pun terjadi. Celurit di tangan korban berhasil direbut pelaku yang akhirnya berujung pada terbunuhnya Husein.
Korban menderita luka bacokan parah pada bagian punggung dan leher. Karena kehabisan darah, korban Husen meninggal di TKP. “Yang diderita Husen itu pada punggung dan leher. Yang di bagian leher itu sampai menembus tulang”, terang Agus, salah seorang petugas medis Puskesmas Galis.
Pihak Polsek Galis yang bertindak cepat, berhasil menangkap pelaku abdul karim. Sebilah celurit bujur juga berhasil diamankan dengan panjang satu meter (beserta gagangnya) sebagai barang bukti. Di hadapan polisi, pelaku mengaku kesal dengan sikap Husen yang tidak merestui hubungan keduanya.
Selain merasa khilaf, menurut pelaku, pembunuhan ini adalah bentuk pembelaan diri karena tidak ada niat membunuh korban sebelumnya. (Mad Topek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar