Sabtu, 16 Februari 2013

PERTAMBANGAN INTAN DI INDONESIA


Penambang artinya pekerjaan yang dilakukan seseorang berkenaan dengan penggalian tanah, intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.

Penambangan intan merupakan sektor andalan dalam bidang perekonomian Kalimantan Selatan, dimana daerah Banjarmasin adalah daerah yang paling kaya akan intan, khususnya di daerah Cempaka yang merupakan daerah yang paling banyak ditemukan intan. Bagi penduduk Desa Cempaka, mendulang intan merupakan mata pencaharian turun temurun. Para pendulang biasanya berkelompok-kelompok mengali lobang pada kedalam sekitar 10-12 meter dengan menggunakan perkakas tradisional dan metode lama. Mereka bekerja keras mengadu nasib. Bahan galian tersebut selanjutnya dicuci untuk mencari sebutir Intan, terkadang pendulang menemukan pula Batu Akik dan Pasir Emas.


Cempaka adalah kawasan penambangan intan dan emas yang terletak 47 km dari Kota Banjarmasin dan 7 km dari Kota Banjarbaru. Di tempat ini pengunjung dapat melihat langsung bagaimana para pekerja mencari Intan atau Emas di lobang-lobang penuh galian dan penuh lumpur. Dari catatan sejarah di tambang ini pernah ditemukan intan terbesar seberat 20 karat pada tahun 1846, rekor ini kemudian dipecahkan pada tahun 1850 dengan ditemukannya intan yang lebih besar lagi seberat 167,5 karat.
Intan yang ditemukan kemudian dibawa ke Martapura untuk dibersihkan dan digosok, di jantung Kota Martapura banyak ditemukan rumah-rumah tempat penggosokan intan baik secara tradisional maupun modern yang terkenal adalah penggosokan Intan Tradisional Kayu Tangi Martapura. Di sini intan dan batu-batuan di bawa dan di gosok secara tradisional dengan berbagai macam bentuk.


Di Martapura juga terdapat tambang intan yang terkenal di Pengaron, dimana pada masa pendudukan Belanda tambang intan di Pengaron adalah penghasil intan terbanyak, tambang intan tersebut adalah Orange Nassau.
Baru-baru ini, penambang di Kabupaten Banjar menemukan intan mentah sebesar pentol bakso. Kelompok pendulang intan tradisonal menemukannya di kedalaman 15 meter di Desa Antaraku, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar.
Beratnya mencapai 40 gram, penambang mengatakan ukurannya 200 karat. Diberi nama Puteri Malu, intan ini penemuan terbesar setelah intan Trisakti tahun 1965 seberat 33 gram. Bagi seorang penambang, menemukan intan besar belum tentu membawa kemakmuran baginya. Penambang intan ibarat seorang buruh tani, hidup miskin bertahan hidup dari utang.


Walaupun Kalimantan Selatan merupakan penghasil intan terbesar di Indonesia, bahkan di dunia tetapi wilayah ini tingkat penganggurannya masih tinggi, sehingga perlu dilakukan pemberdayaan pada sector-sektor unggulan khususnya dalam penambangan intan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar