Selasa, 02 April 2013

Kroto

 

Kroto adalah telur semut rangrang yang berwarna putih yang yang sebenarnya adalah larva dan pupa dalam proses metamorfosis semut dari telur menjadi semut. Telur ini di masyarakat lebih dikenal dengan nama kroto. Biasanya kroto digunakan untuk makanan burung kicauan, kegunaan lain adalah sebagai pakan umpan memancing. Meskipun kelihatannya kegunaannya sangat minim di kalangan tertentu, namun perlu kita ketahui bahwa kalangan tertentu itu ternyata kalangan atas yang nota bene, mereka tidak memikirkan harga untuk mendapatkan kroto ini.

Inilah salah satu penyebab tingginya harga kroto di pasaran. Selain itu ketersediaannya yang semakin menipis di alam menambah tinggi harga kroto. Ini merupakan peluang bisnis baru bagi mereka yang mengetahuinya. Alasan penggunaan kroto sebagai pakan burung adalah bahwa kroto kaya akan protein dan vitamin untuk menjaga kesehatan dan stamina burung kicauan. Selama ini kroto masih menjadi pakan paling berkualitas untuk burung kicauan meskipun di pasaran telah banyak dijual pakan burung buatan, namun kroto dirasa lebih baik karena masih alami.

Di alam, semut biasanya bersarang di pohon pohon yang tinggi, akan tetapi sering kita jumpai pula di pohon yang rendah, namun itu biasanya hanya sarang para semut pekerja dan semut prajurit. Jenis pohon yang disukai semut rangrang antara lain rambutan, mangga, dan jambu. Semut ini juga senang membuat sarang di pohon jati, sukun, dan mengkudu. Ukuran sarang cenderung mengikuti ukuran daun.

Pencarian kroto di alam menyebabkan keberadaanya semakin sulit ditemukan, ini akan sangat merugikan, karena agar kita tahu bahwa ternyata semut rangrang adalah merupakan predator alami yang dapat memberantan hama tanaman. Bisa kita perhatikan, pohon yang terdapat semut rangrang biasanya tidak terserang ulat dan pohon yang tidak ada semut rangrangnya biasanya mudah terserang ulat. Mengapa demikian? Semut rangrang yang hidup di alam biasanya memakan ulat dan hewan hama lainnya yang menyerang pohon.

Kehidupan semut rangrang memang identik dengan kehidupan masyarakat perdesaan. Bagi sebagian orang, kroto dari semut rangrang merupakan sumber penghasilan baru dan dianggap sebagai salah satu cara bagi masyarakat miskin untuk memperoleh penghasilan tambahan. Sebuah penghasilan yang bisa diperoleh secara cuma-cuma dan tanpa mengganggu waktu dan kegiatan bertani mereka. Dengan cara yang praktis dan mudah saja mereka bisa mendapatkan kroto semut rangrang tersebut.


Namun mereka tidak menyadari, bahwa pengambilan kroto langsung dari alam akan menyebabkan punahnya populasi semut rangrang, yang akibatnya predator alami menjadi berkurang dan justru hama tanaman akan semakin berkembang. Untuk mencegah hal itu, para pakar telah melakukan uji coba untuk beternak semut kroto ini secara modern, sehingga tidak merusak habitat aslinya di alam.

Untuk mengetahui bagaimana cara beternak semut rangrang secara modern, dapat disimak pada postingan selanjtnya. Demikian semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar