Lele adalah ikan berkumis yang sangat dikenal oleh masyarakat sebagai ikan konsumsi sebagai lauk pendamping nasi. Lele mempunya bentuk badan yang berbeda dengan ikan lainnya. Kumis lele berguna sebagai alat penciuman yang berfungsi sebagai alat peraba dalam mencari makanan. Lele memiliki warna tubuh cokelat terang hingga gelap, bahkan ada juga yang berwarna hitam. Warna tubuh lele tidak berubah dari kecil hingga dewasa. berbeda dengan lele kampung, lele dumbo memiliki warna tubuh yang dapat berubah.
Tubuh lele berbentuk memanjang dan di tengah tubuhnya memiliki potongan membulat dengan bentuk kepala pipih ke bawah dan bagian belakangnya berbentuk pipih ke samping. Bagian atas dan bawah kepala tertutup oleh tulang yang membentuk rongga di atas ingsang. Dalam rongga tersebut terdapat alat pernafasan tambahan yang tergabung dengan busur insang kedua dan keempat. Sirip ekor melengkung dan terpisah dengan sirip anal maupun sirip punggung. Pada bagian sirip dada dilengkapi dengan dua buah senjata tajam sebagai perlindungan diri dari serangan musuh yang banyak dikenal orang sebagai patil. Patil ini memiliki bisa sebagai alat pertahanan dari serangan lawan. Selain berfungsi sebagai alat perlindungan, patil ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk melompat dan merayap dari satu tempat ke tempat lain yang diinginkan jika dirasa tempat tersebut tidak aman.
Ikan lele dapat ditemukan hampir di semua perairan air tawar, di antaranya, sungai, danau, sawah, dan waduk. Ikan lele adalah binatang malam, yaitu ikan yang aktif mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari lele bersembunyi di tempat yang aman, misalnya di lobang persembunyian. Ikan lele sangat mudah beradaptasi di segala perairan, sehingga mudah untuk dibudidayakan. Ikan lele dapat dipelihara pada genangan air yang memiliki kandungan oksigen rendah sekalipun, karena lele memiliki alat pernafasan tambahan yang disebut aborescen.
Alat pernafasan tambahan pada lele merupakan lembaran membran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah yang terletak di dalam rongga udara sebelah atas insang. Kebiasaan ikan lele muncul di permukaan air adalah untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan lele sangat kuat bertahan di berbagai kondisi air, meski tercemar oleh bahan organil sekalipun. Sehingga sangat cocok untuk ikan peliharaan yang dapat mendatangkan keuntungan.
Lele adalah ikan pemakan daging yang dalam istilah biologinya adalah karnivora. Lele memakan apa saja yang berada di dekatnya, oleh karena itu lele juga dapat memakan lele lain yang lemah, atau dengan kata lain kanibal. Sifat kanibalisme ini muncul ketika lele peliharaan kekurangan makanan. Di alam bebas, makanan ikan lele adalah jasad renik seperti kutu air, cacing, siput, keong, jentik nyamuk, dan hewan kecil lainnya. Mudahnya mendapatkan pakan lele inilah yang mendorong para peternak lele membudidayakan hewan berkumis ini.
Lele berkembang biak dengan telur. Induk lele jantan memiliki sifat kibuah sehingga dapat mengasuh anaknya lebih baik dari pada induk betinanya. Pemijahan ikan lele yang baik adalah pada musim penghujan. Induk jantan dan betina akan berpasangan mencari tempat sebagai sarang untuk bertelur jika gonat sudah matang. Setelah lele betina bertelur diikuti oleh induk jantan mengeluarkan spermannya untuk membuahi telur tersebut yang telah ditempelkan pada sarang. Dalam beberapa hari, telur lele akan menetas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar