Selasa, 14 Mei 2013

Pos Polisi Kota Tasikmalaya Dilempar Bom

Pos Polisi Kota Tasikmalaya Dilempar Bom-sungguh ironis nasib teroris yang mencoba akan meledakan pos polisi di tasikmalaya,dia meninggal dunia setelah aksi kejar-kejaran dengan polisi.Setelah melempar bom pelaku melarikan diri,dan ternyata bom rakitan yang dilemparkan tidak meledak,setelah mengetahui ada seorang yang mencurigakan dan melemparkan barang yang dicurigai sebagai bom rakitan polisi mengejar pelaku dan akhirnya sipelaku terpojok dan ditembak di tempat hingga meregang nyawa
Dan inilah berita selengkapnya yang saya kutip dari harian kompas tasikmalaya.

Gambar Kompas.com
Sesuai data yang berhasil dihimpun Kompas.com, seperti dari saksi mata di lokasi kejadian dan pihak kepolisian setempat, kronologi penyerangan bom rakitan Pos Polisi Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, adalah sebagai berikut: 
Senin (13/5/2013) sekitar pukul 19.00, pos polisi lalu lintas di Perempatan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, didatangi seorang pelaku menggunakan sepeda motor dan berhenti di depan pos. Namun, ada seorang saksi mata di lokasi kejadian yang melihat pelaku datang bersama seorang temannya dengan berboncengan. 

Pelaku yang diperkirakan berumur 20 tahun dengan tinggi sekitar 160 sentimeter menggunakan jaket hitam, celana panjang jins, dan kaus putih berjalan menuju pos dan melemparkan sebuah benda mirip termos kecil ke dalam pos. 
Di dalam pos tengah berjaga dua orang petugas Satlantas Polres Tasikmalaya Kota, yaitu Aiptu Wijartono dan Brigadir Wahyu. Kedua petugas langsung keluar pos, dan mengejar pelaku yang lari ke arah timur dengan cara berlari dan meninggalkan motornya. 

Kedua polisi pun mengejar pelaku yang terlihat berlari ke arah Jalan Cipedes 2, yang jaraknya sekitar 200 meter dari pos polisi. Mereka menggunakan dua motor.

Setibanya di Jalan Cipedes 2, pelaku masuk ke sebuah tempat parkir motor yang dikira pelaku sebagai sebuah gang untuk melarikan diri. Dengan bantuan warga setempat, polisi berhasil menemukan pelaku yang tengah bersembunyi. 
Saat kedua polisi bersama beberapa warga setempat akan menghampiri pelaku, ternyata pelaku tengah bersiap untuk menembak dengan menodongkan sebuah pistol rakitan sejenis FN. Namun, pistol pelaku tak meletus saat hendak ditembakkan ke arah kedua polisi dan warga. 

Aiptu Wijartono pun hendak menangkap pelaku, tetapi pelaku menjatuhkan pistolnya dan mengeluarkan sebilah golok yang kemudian membacok beberapa kali tubuh Aiptu Wijartono. Warga pun ketakutan dan sempat mundur bersama petugas polisi tersebut. 

 Melihat rekannya dibacok pelaku, Brigadir Wahyu langsung menembak pelaku dua kali dengan pistolnya sampai pelaku tersungkur bersimbah darah di lokasi. 
Brigadir Wahyu langsung membawa rekannya yang kritis ke rumah sakit menggunakan motor karena mengalami luka bacok di kepala, dada, dan tangan. Sementara pelaku dibiarkan di lokasi penembakan sampai akhirnya tewas. 

Sekitar pukul 22.30, tim Gegana Polda Jabar tiba di pos polisi lokasi pelemparan benda mirip bom untuk mengamankan benda tersebut. Gegana pun membawa benda tersebut ke Mako Polres Tasikmalaya Kota untuk diperiksa dan dijinakkan.

Hampir selama setengah jam, tim Gegana berhasil mengidentifikasi benda tersebut yang diketahui sebagai bom rakitan jenis pipa dengan detonator aktif berupa jam tangan. Tim Gegana pun berhasil menjinakkan bom tanpa harus diledakkan.
Sesuai keterangan kepolisian, mayat pelaku telah dibawa ke salah satu rumah sakit di Bandung untuk diotopsi guna kepentingan penyelidikan.

Sumber: http://regional.kompas.com/read/2013/05/14/09191578/Kronologi.Serangan.Bom.di.Pos.Polisi.Tasik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar